
TIKTAK.ID – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengklarifkasi apakah Ukraina memiliki masa depan di Uni Eropa? Rutte merupakan salah satu politisi top Uni Eropa yang meragukan aksesi cepat Ukraina ke Uni Eropa.
Hal itu disampaikan Zelensky ke penyiar Belanda NOS, seperti yang dilansir Russian Today, Sabtu (28/5/22).
Sebelumnya, pada Kamis lalu, Rutte berbicara dengan Zelensky melalui telepon, itu dua minggu setelah dia berbicara secara virtual di parlemen Ukraina di Kiev. Pada kesempatan tersebut ia menyatakan dukungan terhadap Ukraina terkait konfliknya dengan Rusia, namun tak memberikan indikasi apakah aplikasi Kiev sebagai keanggotaan UE akan diterima dalam waktu dekat.
“Saya berkata dengan sangat terbuka kepadanya: Jika Anda pikir tidak ada tempat bagi kami di UE, maka Anda harus mengatakannya dengan jelas,” kata Zelensky kepada NOS. “Anda benar-benar membantu kami dan saya sangat berterima kasih untuk itu,” kenangnya atas statemen Rutte. “Tetapi sejauh menyangkut UE, Anda tetap diam tentang semua hal yang ingin kami dengar.”
“Keanggotaan UE adalah tanda kekuatan dalam perjuangan yang kami lakukan melawan Rusia di dalam negeri,” katanya.
Rutte sebelumnya telah memperingatkan bahwa mempercepat keanggotaan UE untuk Ukraina –seperti yang disarankan oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen– maka akan terjadi ketidak adilan bagi negara-negara kandidat jangka panjang seperti Turki dan Montenegro.
Berbicara kepada anggota parlemen Belanda awal bulan ini, Rutte mengatakan bahwa Ukraina perlu melakukan lebih banyak reformasi sebelum dianggap sebagai kandidat yang layak dan pencalonan saat ini “sangat jauh” untuk Kiev.
Bukan hanya Rutte, Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune juga menyatakan pada awal bulan ini bahwa Ukraina membutuhkan waktu “15 atau 20 tahun” untuk dapat bergabung dengan blok Eropa, sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock memperingatkan pada bulan Maret bahwa “bergabung dengan UE bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dalam beberapa bulan”.
Sedangkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron telah mengusulkan untuk mengundang Ukraina ke dalam apa yang disebut “komunitas politik Eropa” sebagai tindakan sementara, sesuatu yang langsung ditolak Zelensky.
Rekam jejak korupsi Ukraina dipandang sebagai batu sandungan utama bagi keanggotaan UE. Negara ini menduduki peringkat negara yang paling korup di Eropa dan salah satu yang paling korup di dunia.
Berbicara kepada NOS, Zelensky, yang bersama dengan anggota kunci lingkaran dalamnya terungkap dalam Panama Papers untuk memiliki jaringan luas aset dan properti lepas pantai, menepis kekhawatiran tersebut.
“Bagaimana Anda tahu bahwa ada korupsi di Ukraina?” tanyanya kepada pewawancara Marielle Tweebeeke. “Kamu tinggal disini?Ketika dihadapkan dengan fakta bahwa tuduhan korupsi ini telah dijabarkan dalam ‘laporan resmi’, Zelensky membalas: “Apa yang membuatnya resmi?”
“Ya, ada masalah,” Zelensky mengakui. “Anda memilikinya di banyak negara. Anda juga memilikinya di banyak negara Uni Eropa. Ada reformasi yang masih kami butuhkan dan ingin kami terapkan.”
Sumber-sumber Uni Eropa mengatakan kepada Bloomberg bulan lalu bahwa keputusan awal tentang pencalonan Ukraina bisa dilakukan pada awal Juni.