
TIKTAK.ID – Bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, ikut buka suara terkait tuduhan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung mengenai Kementerian Agama (Kemenag) yang mengintervensi Muktamar NU.
Yahya pun mempertanyakan dasar klaim PWNU Lampung itu. Dia mengatakan bahwa orang yang memainkan isu tersebut bakal meminta maaf jika diproses hukum.
“Kita lihat yang menuduh siapa, dan dasarnya apa? Memang benar? Nanti kalau memang dipolisikan, maka cari materai lagi,” ujar Yahya di kediamannya di Jakarta Selatan, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (10/11/21).
Baca juga : Yudo Margono ke Prajurit AL: Kita Harus Loyal Dukung Jendral Andika sebagai Panglima TNI
Lantas Yahya membantah telah melibatkan Kemenag dalam pencalonan dirinya sebagai Ketua Umum PBNU. Yahya justru bertanya-tanya soal cara menggunakan Kemenag untuk memenangkan pertarungan di Muktamar PBNU.
Namun Yahya tidak menampik terkait kemungkinan didukung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Meski begitu, dia menyatakan dukungan Yaqut diberikan sebagai peserta Muktamar, bukan sebagai Menteri Agama.
“Kalau mengenai Yaqut mendukung saya, adik saya itu. Itu satu. Kedua, dia merupakan Ketua Umum GP Ansor, masih peserta Muktamar,” ungkap Yahya.
Baca juga : Gugatannya Soal AD/ART Demokrat Ditolak MA, Yusril: Tugas Saya Selesai
Kemudian mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut mengklaim tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk pemenangan. Dia mengaku lebih memilih berkeliling ke kader-kader NU di daerah untuk menjaring dukungan.
“Saya bertemu semua cabang-cabang itu. Saya sudah bicara dengan mereka, saya dengarkan kemauan mereka dan saya jelaskan tawaran saya,” jelas Yahya.
Untuk diketahui, PBNU berencana menggelar pemilihan Ketua Umum pada Muktamar di Lampung, pada 23-25 Desember mendatang. Yahya yang kini berstatus Katib Aam PBNU itu mencalonkan diri sebagai Ketua Umum.
Baca juga : Bantah Stigma ‘Oposisi Memble’, Demokrat: Kita Sih Konsisten, Tak Tahu Kalau PKS
Sedangkan petahana Said Aqil Siraj menyebut bakal maju kembali. Said mengaku siap memimpin PBNU untuk kali ketiga, bila memang diminta para ulama.
Persaingan antara Yahya dan Said sendiri sudah dimulai sejak dini. Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi menuding oknum Kementerian Agama memborong kamar hotel yang tersebar di Kota Bandar Lampung pada tanggal Muktamar.
“Saya mempertanyakan, mengapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar,” tegas Irfandi dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/21).