TIKTAK.ID – Di tengah kian massifnya pertambahan jumlah kasus positif Covid-19, sebuah petisi online diluncurkan di situs Change.org, awal Maret lalu. Dalam petisi itu, para penggagas menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membebaskan eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadhilah Supari dari penjara.
Menurut mereka, pengalaman dan kepakaran Siti dibutuhkan negara saat ini. Apalagi, perempuan yang kini genap berusia 70 tahun itu pernah menakhodai Indonesia keluar dari pandemi flu babi dan flu burung saat bertugas menjadi Menkes di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hingga kini, sudah lebih dari 20 ribu warganet yang menandatangani petisi itu. Selain di jagat maya, dukungan atas pembebasan Siti juga datang dari sejumlah politikus dan lembaga yang bergelut di bidang kesehatan.
Eks Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bahkan telah menyerukan pembebasan Siti jauh sebelum petisi itu diluncurkan. Menurut Fahri, Siti dijebloskan ke penjara karena membongkar konspirasi antara World Health Organization (WHO) dan Amerika Serikat dalam bisnis vaksin.
Baca juga: Kepres Jokowi Terkait Status Bencana Nasional Covid-19 Disebut Tak Punya Pengaruh
Saat ini, Siti mendekam di penjara Pondok Bambu, Jakarta Timur setelah divonis bersalah dalam kasus korupsi pada 16 Juni 2017. Pengadilan Tipikor memutuskan Siti terbukti menerima suap dalam proyek pengadaan alat-alat kesehatan di lingkungan Kemenkes pada 2015.
Lewat kurir, Alinea.id mewawancara perempuan kelahiran Surakarta itu di balik jeruji. Dalam pesan tertulis yang diterima pekan lalu, Siti mengaku tak tahu-menahu ihwal petisi yang diluncurkan di Change.org itu.
“Mungkin lho, ya, mereka merasa kurang puas dengan tata kelola Pemerintah dalam menangani Covid-19. Terus, mereka mengharapkan saya untuk ikut membenahinya. Barangkali begitu,” ujar Siti.
Terkait penanganan pandemi, Siti menyarankan sejumlah solusi kepada pemerintahan Jokowi, di antaranya memanfaatkan aset-aset yang dimiliki negara dalam penanganan pandemi sebelumnya serta mengebut proses screening dan contact tracing pasien positif Covid-19.
Selain itu, Siti juga meminta Pemerintah menempatkan orang-orang yang kompeten untuk memimpin penanggulanggan wabah Covid-19.
“Ini bencana kesehatan, bukan bencana gempa atau tsunami. Penanganannya sangat beda,” kata dia.
Berikut petikan wawancara Alinea.id dengan Siti:
Halaman selanjutnya…