TIKTAK.ID – Daging merah seperti daging sapi, kambing, dan domba, memiliki kandungan protein, vitamin B-12, zat besi, dan zinc yang berguna bagi tubuh. Meski begitu, konsumsi daging merah tetap perlu dibatasi.
EatThis menyebut sejumlah organisasi kesehatan memberikan rekomendasi batas aman konsumsi daging merah. Menurut ahli dari World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research, makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan takaran 300-500 gram per minggu.
Jika makan daging secara berlebihan, dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama dalam jangka panjang.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini efek kebanyakan makan daging merah bagi kesehatan:
- Sembelit
The Healthy menyatakan daging merah sangat minim kandungan serat, ketimbang buah dan sayur. Untuk itu, jika terlalu banyak makan daging, yang segera bisa dirasakan adalah sembelit.
Sebaiknya hindari konsumsi daging berlebihan dan imbangi dengan asupan kaya serat. Perhatikan juga pola makan bergizi lengkap dan seimbang dengan komposisi karbohidrat, seperti nasi merah, sayur, buah, dan protein seperti daging merah.
- Mengantuk
Protein merupakan salah satu sumber energi yang lebih lama dicerna daripada karbohidrat. Umumnya, otak mengandalkan glukosa untuk sumber energi yang cepat diserap tubuh. Namun pasokan energi akan terhambat bila tubuh kebanyakan protein yang lambat dicerna seperti daging. Hal itu mengakibatkan energi yang sampai ke otak jadi lebih lama, sehingga menjadi kurang fokus, mengantuk, dan kelelahan. - Meningkatkan risiko penyakit jantung
Menurut sejumlah studi, kebanyakan makan daging merah dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Para ahli dari American Heart Association menyebut daging merah mengandung lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain, seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan.
Padahal, penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di dalam tubuh akan membuat kadar kolesterol tinggi, yang menjadi pemicu penyakit jantung.
Selain membatasi konsumsi daging, hindari pula segala jenis daging olahan, seperti ham, burger, smoked beef, sosis, dan kornet yang mengandung pengawet.
- Meningkatkan risiko batu ginjal
Protein hewani mengandung senyawa purin. Senyawa ini akan terurai menjadi asam urat yang saat meningkat, seseorang lebih berisiko terkena batu ginjal. Risiko itu pun akan lebih tinggi menyerang orang yang memiliki riwayat keturunan penyakit ginjal.