TIKTAK.ID – Haikal Hassan dan Abu Janda diketahui berbeda pandangan sejak Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019. Namun tak disangka, keduanya memiliki pandangan yang sama dalam mendukung Zionis Israel menjajah Palestina.
Pandangan yang disuarakan keduanya ialah pasrah menghadapi penjajah lantaran perlawanan hanya akan sia-sia. Dengan mengesampingkan kenyataan bahwa Israel menjajah Palestina.
Padahal sudah 70 tahun tindakan keji dan tanpa perikemanusiaan Israel merampas hak-hak hidup rakyat Palestina.
Berbagai bentuk perundingan negara mana pun bakal ditipu dan dikhianati oleh AS-Israel.
Mengambinghitamkan rakyat Palestina dengan menyebut mereka sebagai provokator adalah kesalahan fatal. Karena sesungguhnya rakyat Palestina tengah menyuarakan dan memperjuangkan kemerdekaannya.
Abu Janda
Kehebohan di tengah umat Muslim dan masyarakat Indonesia, akhir-akhir ini selain karena gempuran Israel yang menghujani Palestina dengan serangan udara, juga akibat Abu Janda yang malah membuat kontroversi dalam salah satu video wawancaranya bersama tentara Israel yang merupakan seorang Arab Muslim, bernama Muhammad Kabiya.
Dalam video tersebut, Abu Janda mencoba mengklarifikasi kondisi di Palestina dengan memanfaatkan testimoni Muhammad Kabiya itu bahwa kekacauan di Palestina, bukanlah perang agama, juga bukan perang Islam melawan Yahudi, melainkan perang teror yang mengklaim nama Islam guna agenda keuntungan kelompok tertentu.
Abu Janda dinilai sedang memberikan pembelaan untuk Israel dengan melontarkan isu bahwa ada kepentingan suatu kelompok tertentu di tanah Palestina.
Video yang tersebar di media sosial tersebut menampilkan Abu Janda memakai kaus hitam bersimbol Israel. Hingga memicu tagar #BLOKIRAKUNABUJANDA pada September 2019 sampai menjadi trending topik Indonesia di urutan pertama Twitter.
Haikal Hassan
Sosok yang kerap disapa Babe Haikal melontarkan narasi bahwa keributan yang dialami Palestina dipicu oleh polisi Israel yang dilempari oleh warga Palestina.
Haikal Hassan memberi penegasan bahwa kerap setiap hari “live” bersama teman-temannya di Palestina. Dan mendapati kalau yang jadi pemicu masalah saat awal Ramadan di sebuah rumah daerah Sheikh Jarrah, bagian luar Old City.
“Rumah dari seorang Palestina diambil oleh otoritas Israel sehingga memicu demo. Kebetulan ini di Ramadan sehingga tiap malam berkumpul untuk melakukan provokasi,” jelasnya, sebagaimana dikutip dari salah satu video di saluran YouTube TvOneNews pada Selasa (11/5/21).