
TIKTAK.ID – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengklaim telah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Bogor pada Rabu (21/7/21) kemarin. Ia mengatakan diminta datang untuk menjelaskan mengenai perkembangan penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).
“Saya tadi sore dipanggil oleh Bapak Presiden ke Istana Bogor. Bapak Presiden meminta update mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Bogor,” ujar Bima, seperti dikutip CNNIndonesia.com dari Antara, Rabu (22/7/21).
Menurut Bima, pertemuan dengan Presiden Jokowi itu membicarakan seputar penanganan pandemi Covid-19 di Bogor. Bima pun mengaku menyampaikan laporan terkini serta langkah-langkah yang akan diambil berikutnya, baik dari hulu sampai ke hilir.
Baca juga : Ini 4 Rekomendasi Ombudsman ke Jokowi Usai Temuan Penyimpangan TWK KPK
Bima menyebut Jokowi menyatakan bahwa langkah penanganan pandemi di Kota Bogor telah sesuai dengan kehendak Pemerintah Pusat. Khususnya terkait pemberian bantuan terhadap masyarakat kecil.
Kemudian Bima sempat mengajukan permintaan soal kebutuhan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan. Pria berusia 48 tahun ini mengajukan hal itu kepada Jokowi agar penanganan pasien Covid-19 di Bogor dapat diberikan dengan lebih optimal.
“Saya lihat Pak Presiden memiliki rencana melakukan percepatan pengadaan oksigen dengan cara impor, tapi impor juga ternyata tidak mudah, karena harus bersaing dengan negara lain yang membutuhkan,” tutur Bima.
Baca juga : Soal Rektor UI Rangkap Jabatan, Arteria Dahlan: Saya Merasa Terlecehkan!
Selain itu, Bima menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor tengah fokus mengawasi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Bima menjelaskan, pemantauan itu dilakukan terus-menerus karena tidak sedikit warga yang meninggal dunia saat isolasi mandiri.
“Terdapat puluhan warga yang menjalani isoman dan meninggal dunia. Saya sampaikan bahwa sebanyak 85 persen warga isoman yang meninggal dunia itu masih belum divaksin. Data ini pun sekaligus mengonfirmasi bahwa vaksin itu memang efektif,” ungkap Bima.
Lebih lanjut, pada kesempatan itu Bima juga melaporkan soal penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah Pusat untuk 72.000 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta untuk 77.500 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada Non-DTKS.