TIKTAK.ID – Pihak Istana diketahui mengecam tindakan aparat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menginjak kepala warga yang disebut menyandang disabilitas di Merauke, Papua. Tindakan dua aparat itu pun dianggap eksesif atau melampaui batas.
Menurut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan aparat keamanan untuk memiliki perspektif hak asasi manusia (HAM). Jokowi juga meminta aparat menekankan pendekatan humanis dan dialogis, khususnya terhadap difabel.
“Atas terjadinya peristiwa itu, maka (KSP) menyampaikan penyesalan mendalam dan mengecam tindak kekerasan tersebut,” ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : Antisipasi Spyware Pegasus, Pakar Keamanan Siber Sarankan Jokowi Tak Gunakan Whatsapp
Kemudian Moeldoko mengapresiasi respons cepat Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AU yang telah menahan pelaku untuk diproses hukum. Lantas ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar memercayakan proses hukum tersebut kepada pihak berwenang.
Selain itu, Moeldoko meminta masyarakat ikut mengawasi proses hukum kasus tersebut. Ia pun menegaskan bahwa KSP akan ikut memantau kasus itu.
“KSP akan memastikan bahwa pelaku bisa diproses secara hukum yang transparan dan akuntabel, serta memastikan korban mendapat perlindungan dan pemulihan,” tutur mantan Panglima TNI tersebut.
Baca juga : Politisi PSI yang Pernah Jabat Wasekjen PAN Jadi Staf Khusus Mensesneg
Moeldoko berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia juga mengajak semua pihak untuk mewujudkannya tak hanya di Papua, melainkan di seluruh Indonesia.
“KSP mengajak semua pihak untuk berupaya memastikan kejadian tersebut tidak berulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Moeldoko.
Untuk diketahui, belakangan ini beredar video yang menayangkan aksi kekerasan aparat TNI AU di media sosial. Dalam video tersebut, tampak dua orang aparat sedang meringkus seorang warga Papua dengan cara menindih badan dan menginjak kepala.
Baca juga : Ma’ruf Amin Sebut Covid Dipakai untuk Bangun Ketidakpercayaan ke Pemerintah
Akibatnya, kritik keras menghujani TNI AU. Setelah itu, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo meminta maaf atas tindakan anak buahnya.
“Saya selaku KSAU ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, terutama warga di Merauke. Terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” ungkap Fadjar melalui video yang diunggah dalam akun Twitter @_TNIAU, Selasa (27/7/21).