
TIKTAK.ID – Pendakwah Ustaz Alfian Tanjung menuding Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Ustaz Alfian Tanjung menyampaikan hal itu melalui kanal YouTube Markaz Aswaja dan Brondi TV, dalam video berjudul “Ahok Itu PKI Banget” yang diunggah sebulan lalu.
Dalam video, Alfian Tanjung sedang ceramah membahas kebangkitan PKI di Indonesia. Kemudian ia mencontohkan kader PKI yang eksis hingga saat ini adalah Ahok. Ia mengklaim Ahok bisa menjadi Bupati Belitung Timur pada 2004 lewat partai yang berafiliasi dengan Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki).
“PKI contohnya ya Ahok, dia masuk menjadi Bupati Belitung Timur pada 2004 lewat partai afiliasi Baperki,” ujar Ustaz Alfian Tanjung, seperti dilansir Suara.com.
Alfian menyebut Baperki adalah China PKI. Untuk itu, ia menyatakan Ahok sejak awal memang merupakan kader PKI.
“Baperki itu China PKI, jadi dari awal Ahok memang PKI,” terang Ustaz Alfian.
Menurut Alfian, ketika Ahok menggusur Kampung Pulo di Jakarta Timur, mantan Gubernur DKI itu memerintahkan jajarannya untuk tidak memberi makan dan minum kepada sebanyak 1.300 warga yang terkena penggusuran tersebut.
“Jadi saat dia menggusur Kampung Pulo di Jakarta Timur, 1.300 warga digusur apa kata Ahok? ‘Jangan berikan sebutir nasi pun kepada mereka, dan jangan berikan setetes air pada mereka’,” ucap Alfian.
Kemudian Alfian mengungkapkan peristiwa aksi demonstrasi Front Pembela Islam (FPI) pada 2015. Ia menyatakan saat itu ada 17 anggota FPI yang ditangkap dan satu orang meninggal di tangan aparat Kepolisian.
“Ketika terjadi demonstrasi rutin oleh teman-teman Front Pembela Islam setiap hari Jumat dan ada kerusuhan per tanggal 13 Oktober 2015, maka anak-anak FPI tertangkap 17 orang. Satu orang disiksa dan mati satu orang di tangan polisi, tapi tidak pernah dibahas,” tutur Alfian Tanjung.
Lantas Alfian mengatakan pihak Polres Jakarta Utara melakukan rapat dengan Pemerintah. Ia beranggapan dalam rapat tersebut, Ahok meminta aparat Kepolisian untuk mengisi mobil water canon dengan bensin, sehingga orang-orang yang melakukan demo itu mati terbakar.