TIKTAK.ID – Aksi Ketua DPR, Puan Maharani yang menanam padi di area persawahan Sendangmulyo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di tengah kondisi hujan, diketahui memunculkan berbagai macam komentar bernada menyindir.
Sebelumnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti ikut mengomentari aksi tanam padi Puan. Susi mengatakan bahwa petani biasanya tidak menanam padi saat hujan sedang turun.
“Biasanya petani menanam padi tidak sambil hujan-hujanan,” cuit Susi melalui akun Twitter miliknya, @susipudjiastuti, Kamis (11/11/21).
Baca juga : KPK Tiba-tiba Diminta Hentikan Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula-E, Ada Apa?
Cuitan Susi itu pun mendapatkan banyak respons dari pengguna Twitter lainnya. Terdapat sebanyak 4.083 retweets, 860 quote tweets, dan 16 ribu likes pada cuitan Susi itu hingga Sabtu (13/11/21), pukul 06.33 WIB.
Kemudian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon juga ikut menyindir Puan.
“Belum belajar Pencitraan 4.0?” ucap Fadli lewat akun Twitter miliknya @fadlizon, Jumat (12/11/21).
Sebutan 4.0 sendiri kerap dilekatkan dengan revolusi industri 4.0 yang mengutamakan pada konsep automasi, real time data, interkonektivitas, dan dunia siber.
Baca juga : Beda dengan MUI, Gusdurian dan BEM UI Dukung Peraturan Kontroversial Nadiem Makarim
Seperti diketahui, Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas 6 hektare. Ketika itu, Puan sempat berdialog dengan petani.
“Piro nek panen (berapa banyak kalau panen?), dijual neng endi (dijual ke mana?)” tanya Puan kepada para petani, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (11/11/21).
Lantas para petani menjawab pertanyaan Puan. Mereka pun menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi selama ini, termasuk mengenai pupuk dan jalur distribusi saat panen.
Baca juga : Ditantang Jokowi Balapan di Formula E Jakarta, Sean Gelael Tertawa
Setelah itu, Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah.
“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, dan biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya, padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan menanam,” terang Puan.
“Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini soal petani. Bagaimana menanam padi, panennya, dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana, itu yang menjadi perhatian saya,” imbuh Puan.