TIKTAK.ID – Pernyataan mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai isu Partai Komunis Indonesia (PKI) di lingkungan TNI AD diketahui berbuntut panjang. Ketum DPN Barikade 98, Benny Rhamdani menganggap perkataan Gatot tersebut memecah-belah TNI dan hanya untuk tujuan politik.
Benny mengatakan sangat wajar bila Pangkostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menjawab tudingan Gatot itu sebagai tudingan keji yang secara sengaja bermotif memecah-belah TNI untuk tujuan politik Gatot Nurmantyo.
“Tuduhan Gatot ke tubuh TNI merupakan tuduhan serius. Selain dapat memunculkan ketidakpercayaan rakyat kepada TNI, juga bisa memicu kemarahan rakyat kepada TNI sebagai anak kandung rakyat,” ujar Benny, Sabtu (2/10/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Diisukan Bayar Yusril 100 Miliar, Kubu Moeldoko: Wajar Lah, Kan Tidak Ada Makan Siang Gratis
Menurut Benny, rakyat patut curiga dengan pernyataan Gatot yang selalu bicara mengenai kebangkitan dan penyusupan PKI. Sebab, Benny menilai Gatot kerap memunculkan isu tersebut menjelang pemilihan presiden.
”Sekarang di saat Pemerintah dan rakyat tengah berjuang melawan Covid-19, Gatot malah melempar tuduhan yang sama. Bahkan kali ini terhadap institusi TNI yang membesarkan dan menjadikan dirinya sebagai Panglima,” tutur Benny.
Benny menyatakan bila hal ini adalah sebuah manuver politik, mengapa Gatot tidak penah menunjuk hidung siapa yang dimaksud PKI atau komunis itu. Ia menjelaskan, bahkan ketika Gatot masih menjabat sebagai Panglima TNI, tidak satu pun yang ditangkap karena dianggap sebagai PKI.
Baca juga : Kubu Moeldoko Ngaku Diintimidasi AHY Agar Cabut Gugatan AD/ART, Demokrat Membantah
Kemudian Benny yang juga anak dari seorang prajurit TNI mengaku mendukung pernyataan Letjen TNI Dudung Abdurachman bahwa tuduhan Gatot itu merupakan tuduhan keji terhadap TNI.
Untuk diketahui, Gatot memang acap kali mengangkat isu kebangkitan PKI menjelang peringatan peristiwa 30 September 1965 atau G30S. Pada tahun ini, Gatot membawa isu dugaan terdapat penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.
Melalui sebuah diskusi, Gatot mengklaim indikasi itu dibuktikan dengan diputarnya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.
Baca juga : Ganjar Respons Cuitan Pigai yang Dituding Rasis
Dia menerangkan, patung yang dihilangkan itu adalah patung Presiden Soeharto, Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal A.H. Nasution.