TIKTAK.ID – Presiden AS Donald Trump terpaksa harus menerima kenyataan bahwa transisi resmi AS harus segera dimulai untuk Presiden terpilih Joe Biden. Sebelumnya, Trump ogah melakukan itu karena menganggap kemenangan Biden penuh kecurangan. Sementara Biden terus mendesak untuk dilakukan transisi untuk mempermudah menjalankan program-programnya ketika sudah dilantik pada 20 Januari tahun depan.
Trump mengatakan bahwa Badan Federal yang mengawasi penyerahan itu harus “melakukan apa yang perlu dilakukan”, bahkan saat dia bersumpah untuk terus berjuang di tengah untuk membalik kekalahannya dalam pemilihan presiden, tulis BBC.
Administrasi Layanan Umum (GSA) mengatakan pihaknya mengakui Biden sebagai “pemenang”.
Pengakuan itu terjadi ketika kemenangan Biden di negara bagian Michigan disertifikasi secara resmi, yang membuat pukulan telak bagi Trump.
Pengumuman GSA itu berarti presiden terpilih sekarang telah dapat mengakses keamanan, ruang kantor, dan pejabat Pemerintah saat ia bersiap untuk menjabat pada 20 Januari.
Situs web transisinya sekarang telah berubah menjadi domain Pemerintah AS. Dia akan mulai mengumumkan orang-orang yang mengisi posisi puncak di Kabinetnya pada Selasa ini.
Terkait kabar itu, Biden menyambut baik dimulainya proses transisi ketika dia bersiap untuk dilantik pada 20 Januari.
“Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai menangani tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan mengembalkan ekonomi kita kembali ke jalurnya,” kata sebuah pernyataan tim kampanye Biden.
Sebelumnya, Biden mengumumkan nominasinya untuk kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasional, yang terdiri dari rekan-rekan lama dari tahun-tahun sebelumnya di pemerintahan Obama.
Dia akan menunjuk Anthony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri dan John Kerry sebagai utusan iklim, sementara Janet Yellen diperkirakan akan menjadi Menteri Keuangan wanita AS pertama.
Daftar seleksi itu muncul sebelum pengumuman resmi pada Selasa. Sebagian besar pengangkatan akan membutuhkan konfirmasi Senat.
Menanggapi hal ini, Trump menulis melalui akun Twitter ketika menugaskan GSA secara resmi memulai pergantian presiden, dan memberi tahu kubu Biden bahwa mereka akan memulai proses transisi.
Administrator GSA, Emily Murphy mengaku dia mendapatkan dana $6,3 juta atau hampir 90 miliar rupiah untuk presiden terpilih.
Trump berkata, “Demi kepentingan terbaik Negara kita, saya merekomendasikan agar Emily dan timnya melakukan apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan protokol awal, dan telah memberi tahu tim saya untuk melakukan hal yang sama.”
Namun, Tump menegaskan tidak akan menyerah, dan melanjutkan mengklaim kecurangan pada pemilihan, meski tanpa memberi bukti yang nyata. Dia berjanji untuk terus “berjuang dengan baik”.
Namun perlu dicatat bahwa Trump tidak harus mengakui Biden untuk dilantik sebagai Presiden ke-46 AS.