
TIKTAK.ID – Sementara perundingan antara Taliban dan Pemerintah Afghanitan masih berlangsung di Doha, Qatar, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan “semua pasukan AS di Afghanistan harus pulang sebelum Natal”.
Pernyataan presiden itu disampaikan hanya beberapa jam setelah Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O’Brien mengatakan Washington akan mengurangi pasukannya di Afghanistan menjadi 2.500 personel pada awal tahun depan, tulis Reuters, Kamis (8/10/20).
“Pada akhirnya, Afghanistan sendiri harus membuat kesepakatan, kesepakatan damai. … Ini akan menjadi kemajuan yang lambat, ini akan menjadi kemajuan yang sulit, tetapi kami pikir ini adalah langkah yang perlu -kami pikir orang Amerika perlu pulang,” kata O’Brien dalam sebuah acara di Universitas Nevada, Las Vegas.
Pada Februari lalu, AS dan Taliban menyepakati bahwa pasukan asing akan meninggalkan Afghanistan pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan dari Taliban. Kelompok Taliban setuju untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata permanen dan formulasi pembagian kekuasaan dengan Pemerintah Kabul.
Trump dan pejabat lainnya mengatakan Amerika Serikat akan menarik antara 4.000 dan 5.000 tentara dari Afghanistan sekitar November.
Di luar itu, para pejabat mengatakan bahwa pengurangan akan tergantung pada kondisi di Afghanistan sendiri.
Sementara melalui akun twitternya, Trump mengatakan, “kita harus mengurangi Pria dan Wanita Pemberani kita yang bertungas di Afghanistan sebelum Natal!”
Tidak jelas apakah Trump memberikan perintah atau mengungkapkan aspirasi yang telah lama dipendamnya.
Trump, yang bertarung dalam pemilihan kembali pada bulan depan, telah menjauhkan diri dari “perang tak berujung yang konyol” sebagai landasan kebijakan luar negerinya, meskipun ribuan pasukan tetap berada di Irak, Suriah dan Afghanistan.
Taliban, yang berjuang untuk mengusir pasukan asing dan mendirikan kembali negara Islam mereka sejak ditumbangkan AS pada 2001, menyambut baik komentar Trump.
Pernyataan presiden AS adalah “langkah positif menuju implementasi perjanjian Doha”, kata Juru Bicara Taliban Mohammad Naeem dalam sebuah pernyataannya, yang mengacu pada pakta Februari lalu yang ditandatangani di Ibu Kota Qatar.
Sementara itu, Pemerintah Afghanistan yang didukung AS tak segera menanggapi permintaan komentar, namun para pejabat telah memperingatkan agar pasukan asing tidak ditarik dengan tergesa-gesa.
Komentar Trump dapat semakin melemahkan pengaruh Pemerintah Afghanistan selama negosiasi dengan Taliban tentang gencatan senjata dan pembagian kekuasaan yang terjadi di Qatar.