TIKTAK.ID – Santer dikabarkan sebelumnya, bahwa Presiden AS, Donald Trump bermaksud untuk menarik setidaknya setengah jumlah personel dari Kedutaan AS di Irak seiring meningkatnya ketegangan dengan Teheran, mendekati peringatan pembunuhan petinggi militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani, pada bulan depan.
Terkait kabar itu, Duta Besar AS untuk Irak, Matthew Tueller, pada Kamis (3/12/20), mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan videonya bahwa beberapa staf dari Kedubes Amerika di Baghdad akan ditarik pulang untuk sementara.
“Banyak teman saya di Irak telah menghubungi saya untuk menanyakan tentang laporan pers … Saya dapat meyakinkan mereka bahwa saya akan terus menjalankan tugas normal saya dari Kedutaan. Saya akan melakukannya dengan dukungan tim inti diplomat Amerika dan penasihat AS untuk militer Irak,” kata Tueller, seperti yang dikutip Sputniknews, Jumat (4/12/20).
Dia menegaskan akan menjalankan tugasnya “untuk masa yang akan datang”, dan menegaskan kembali komitmen Washington untuk terus bekerja sama dengan Irak, dengan mengatakan bahwa hubungan itu “sekuat sebelumnya dan bahwa pekerjaan penting yang kami lakukan di sini di Baghdad terus berlanjut”.
Langkah itu juga dilakukan menyusul serangkaian serangan roket dan bom di ruas-ruas jalan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran di instalasi AS di Irak.
Seorang pejabat senior Irak menyebut penarikan itu sebagai “penarikan kecil berdasarkan reservasi keamanan dari pihak AS”.
“Mereka bisa kembali,” kata pejabat itu kepada kantor berita AFP.
Sementara Tueller tidak merinci alasan dan periode penarikan, seorang pejabat AS mengatakan kepada Associated Press bahwa keputusan itu berasal dari kekhawatiran tentang kemungkinan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, karena Januari 2021 akan menandai peringatan perdana pembunuhan itu.
Pejabat itu, menurut AP, juga merujuk pada kekhawatiran kemungkinan tanggapan Teheran terkait pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, baru-baru ini.
Sebelumnya, tak lama setelah Fakhrizadeh terbunuh, muncul laporan yang menunjukkan bahwa Trump akan menarik setidaknya setengah dari staf Kedutaan AS di Baghdad menjelang peringatan pembunuhan Soleimani.
Menyusul pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, Iran melakukan serangan udara terhadap pangkalan militer AS di Irak, yang dilaporkan mengakibatkan tentara Amerika menderita cedera otak.
Bulan lalu, para pejabat AS mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi jumlah pasukan Amerika di Irak dari sekitar 3.000 menjadi 2.500 pada 15 Januari tahun depan.