TIKTAK.ID – Presiden Donald Trump mengatakan secepatnya akan melarang aplikasi TikTok, sebuah aplikasi video yang populer dari China, dengan alasan menjadi sumber masalah dan sensor nasional.
Pernyataan Trump itu disampaikan setelah laporan yang diterbitkan bahwa Pemerintah berencana memerintahkan perusahaan ByteDance China untuk menjual TikTok. Ada juga laporan pada Jumat kemarin bahwa raksasa perangkat lunak Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli aplikasi itu.
“Sejauh menyangkut TikTok, kami melarang mereka di Amerika Serikat,” kata Trump kepada wartawan pada Jumat (31/7/20), di pesawat Air Force One ketika ia kembali dari Florida, tulis The Associated Press.
Trump mengatakan dia bisa menggunakan kekuatan ekonomi darurat atau perintah eksekutif untuk menekankan tindakannya, bersikeras, “Saya memiliki otoritas itu.” Dia menambahkan, “Ini akan ditandatangani besok.”
Laporan dari Bloomberg News dan Wall Street Journal mengutip sumber anonim mengatakan Pemerintah bisa segera mengumumkan keputusan yang memerintahkan ByteDance untuk melepaskan kepemilikannya di TikTok.
Ada laporan dari raksasa teknologi Amerika dan perusahaan keuangan yang tertarik untuk membeli atau berinvestasi di TikTok, namun karena pemerintahan Trump membidik aplikasi itu. New York Times dan Fox Business, mengutip sumber yang tidak dikenal, melaporkan pada Jumat lalu bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli TikTok. Namun, Microsoft menolak berkomentar terkait hal itu.
Pada Jumat kemarin, TikTok mengeluarkan pernyataan bahwa, “Meskipun kami tidak mengomentari rumor atau spekulasi, kami yakin akan keberhasilan jangka panjang TikTok.”
ByteDance meluncurkan TikTok pada 2017, kemudian membeli Musical.ly, layanan video yang populer di kalangan remaja di Amerika dan Eropa, dan menggabungkan keduanya. Layanan kembar, Douyin, tersedia untuk pengguna di China.
Video TikTok yang menyenangkan dan mudah digunakan membuatnya sangat populer, dan raksasa teknologi Amerika seperti Facebook dan Snapchat melihatnya sebagai ancaman kompetitif. TikTok dikatakan memiliki puluhan juta pengguna di Amerika Serikat dan ratusan juta di seluruh dunia.
Namun kepemilikannya di China telah menimbulkan kekhawatiran penyensoran video, termasuk video yang mengkritik pemerintahan Beijing, dan potensi untuk membagi data pengguna kepada pejabat China.
Negara-negara lain juga mengambil tindakan terhadap TikTok. India bulan ini melarang lusinan aplikasi China, termasuk TikTok, dengan alasan masalah privasi, di tengah ketegangan antara kedua negara.