TIKTAK.ID – Selama Tony Blair menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, kantor Perdana Menteri atau biasa disebut Downing Street diduga memerintahkan mantan Menteri Pertahanan, Geoff Hoon untuk membakar memo rahasia yang mempertanyakan legalitas invasi ke Irak 2003. Hoon membuat klaim mengejutkan tersebut dalam memoar barunya.
Dalam pengungkapan yang telah mendorong upaya berkelanjutan untuk melucuti mantan Perdana Menteri Tony Blair dari gelar “Ksatria” yang baru saja dianugerahkan terhadapnya, Hoon dilaporkan mengungkapkan bahwa Kepala Staf Blair, Jonathan Powell telah menginstruksikannya “dengan tegas” untuk menghancurkan dokumen hukum, seperti yang dilansir RT, Kamis (6/1/22).
Ketika laporan tuduhan pertama kali muncul pada 2015, kabar itu dihentikan oleh Blair dengan mengatakan hal itu sebagai “omong kosong”. Namun Hoon telah membangkitkan klaim tersebut dalam sebuah buku yang menceritakan semuanya, berjudul “See How They Run”, seperti yang dilaporkan Daily Mail. Surat kabar itu mengatakan Hoon telah memberikan rincian “penutupan” di Downing Street.
Mantan Menteri Tenaga Kerja mengatakan dia dikirimi salinan “pendapat hukum yang sangat panjang dan sangat rinci”, yang ditulis oleh Jaksa Agung Peter Goldsmith, “dalam kondisi kerahasiaan yang cukup besar” dan diberitahu bahwa dia seharusnya “tidak mendiskusikan isinya dengan orang lain”.
Menggambarkannya sebagai “bukan bacaan yang mudah”, Hoon mengatakan dia “mendapat pandangan” setelah membaca beberapa lembar bahwa memo itu “bukanlah panggilan dukungan” dari upaya perang yang diharapkan oleh Pemerintah dan Kepala Militer Inggris. Goldsmith rupanya telah menulis bahwa invasi akan sah hanya jika Blair percaya bahwa invasi itu adalah untuk kepentingan nasional Inggris.
“Ketika Sekretaris Pribadi Utama saya, Peter Watkins, menelepon Jonathan Powell di Downing St dan menanyakan apa yang harus dia lakukan sekarang dengan dokumen itu, dia diberi tahu dengan tegas bahwa dia harus ‘membakarnya’.”
Namun, Hoon mengatakan dia dan Watkins menentang perintah itu dan memutuskan untuk mengunci memo itu di brankas di Kementerian Pertahanan. Dia mencatat bahwa dokumen itu “mungkin masih ada”.
Blair belum berkomentar terkait dengan klaim tersebut, sedang Powell telah membantah memerintahkan Hoon untuk membakar memo itu, mengatakan kepada Daily Mail bahwa, atas permintaan Goldsmith, dia telah meminta mantan Menteri Pertahanan untuk “menghancurkan” terpisah pada legalitas invasi yang telah dikirim beberapa bulan sebelumnya.
Klaim eksplosif ini terjadi ketika hampir 750.000 orang telah menandatangani petisi online untuk mencabut gelar Ksatria Blair. Aktivis anti-perang telah lama menuduh Blair melakukan kejahatan perang karena mengirim pasukan Inggris ke Irak dan Afghanistan.