
TIKTAK.ID – Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto disebut bakal mengambil langkah mengacu AD/ART partai jika Wakil Ketua Umum (Waketum) Arief Poyuono tidak mendatangi Mahkamah Kehormatan (MK) DPP sesuai jadwal yang diagendakan sehubungan isu “PKI
Dimainkan Kadrun”.
Poyuono menyatakan siap memaparkan permasalahan isu tersebut ke Prabowo.
“Ya nggak apa-apa, tinggal saya jelaskan saja duduk persoalannya ke beliau kan beres. Dan saya tunjukkan saja rekaman video saya ke dia ada nggak saya bicara atas nama Gerindra kan beres,” terang Poyuono kepada wartawan, Sabtu (20/6/20) malam.
Baca juga : Saat Rupiah Makin Perkasa, Jokowi Bilang Ada yang Tak Senang, Kenapa?
Poyuono menyebutkan mempunyai rekaman lengkap video yang dipersiapkan untuk diperlihatkan ke Prabowo. Menurutnya, tidak usah mempercayai adanya isu kebangkitan PKI.
“Ini saja (video rekaman) bahannya nanti saya jelaskan ke Pak prabowo. Simpel kan tidak perlu repot. Hari gini kok zaman Covid-19 masih pada percaya sama isu bangkitnya PKI yang dibuat kadrun-kadrun dan pengacau negara yang ingin memakzulkan Pak Jokowi,” jelas Poyuono.
Tetapi, Poyuono berkukuh bahwa ia tidak bakal menghadiri panggilan MK DPP Partai Gerindra. Sebab, baginya di masa sekarang ini sedang pandemi Corona.
Baca juga : Ultah ke-59, Jubir Presiden: Jokowi Terus Berjuang Untuk Rakyat
“Nggak akan pernah (datang ke MK DPP). Apalagi musim Covid-19, ngeri banget. Takut ada penyebaran virus,” sambungnya.
Sebelumnya, agenda persidangan bagi Arief Poyuono terhadap isu “PKI Dimainkan Kadrun” sudah diterbitkan MK DPP Gerindra. Partai Gerindra meminta Poyuono memenuhi pemanggilan sidang tersebut.
Persoalan nii bermula dari pernyataan Poyuono pada wawancara dalam akun Youtube Kanal Anak Bangsa. Video tersebut mulai tayang pada Senin (15/6/20), memuat pernyataan “Isu PKI Mainan Kadrun” yang dilontarkan sang Waketum Gerindra tersebut.
Istilah “kadrun” mencuat dalam masa Pilpres 2019 tahun lalu dan ramai muncul di media sosial sebagai singkatan dari “kadal gurun”.
Pernyataan Poyuono tersebut memantik reaksi berupa tagar #TenggelamkanGerindra dalam media sosial Twitter. Ia pun telah diminta memohon maaf atas pernyataannya oleh Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra, Habiburokhman.
“Meminta maaf ke rakyat, dasarnya apa? Memangnya ‘kadrun’ pendukung Gerindra?” tolak Poyuono sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (18/6/20).