TIKTAK.ID – Tokoh oposisi terkemuka Venezuela, Leopoldo López, dikabarkan telah meninggalkan Kedutaan Besar Spanyol di Caracas setelah berlindung di sana sejak April 2019 dan kini secara diam-diam telah meninggalkan negara itu, kata keluarganya.
Dikutip dari BBC, ayah López mengatakan bahwa dia telah pergi ke Kolombia dan sekarang menuju Spanyol.
Mantan Wali Kota Chacao (2000-2008) ini berlindung di Kedutaan setelah tampil bersama pemimpin oposisi Juan Guaido dan menyerukan pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Nicolás Maduro.
Dia ditangkap pada 2014 dengan tuduhan menghasut masyarakat untuk melakukan demonstrasi politik yang disertai kekerasan.
López, yang berulang kali membantah tuduhan tersebut, menerima hukuman penjara 14 tahun di penjara militer.
Namun pada 2017, López -mantan Wali Kota lulusan Harvard yang telah dicegah oleh pemerintah untuk mencalonkan diri- dipindahkan ke tahanan rumah.
Pria 49 tahun ini berada dalam tahanan rumah ketika dibebaskan tahun lalu oleh agen keamanan yang mendukung kelompok oposisi.
Pengadilan Venezuela kemudian mengeluarkan surat perintah penangkapan López, dan menyatakan bahwa dia telah melanggar persyaratan tahanan rumahnya. Dikatakan López harus menjalani sisa hukuman 14 tahunnya di penjara.
Dia kemudian bersembunyi di kediaman Duta Besar Spanyol di Ibu Kota Venezuela.
Pada Sabtu (24/10/20) kemarin, ayahnya yang juga dipanggil Leopoldo López, mengatakan bahwa putranya telah meninggalkan Kedutaan “sekitar dua hari yang lalu” dan pada Jumat kemarin melintasi perbatasan untuk ke Kolombia. Dia menambahkan bahwa putranya tengah menuju ke Ibu Kota Spanyol, Madrid untuk bertemu kembali dengan istri dan ketiga anaknya.
Terkait dengan kabar kaburnya López, Pemerintah Maduro belum memberikan komentarnya.
Negara itu telah dilanda krisis politik dan ekonomi selama bertahun-tahun.
Bulan lalu, meletus demonstrasi dengan turunnya ratusan orang di seluruh negeri yang dipicu oleh kemarahan yang meningkat atas seringnya pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar dan air minum.
Penduduk menuduh Pemerintah Venezuela mengabaikan negara bagian di pedalaman negara itu -mereka mengatakan Pemerintah Pusat mengalihkan pasokan ke Caracas, di tempat Pemerintah berada.