TIKTAK.ID – Asisten Operasi Kodam II Sriwijaya, Kolonel Inf. Willy Brodus Yos Rohadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sebanyak 400 prajurit TNI dari Pasukan Setan untuk mengamankan situasi di Papua. Ia menyebut pengerahan itu dilakukan sejak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditetapkan sebagai organisasi teroris.
“Iya sudah disiapkan, Pasukan Setan sebanyak 400 personel,” ujar Willy, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (5/5/21).
Perlu diketahui, Pasukan Setan adalah personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda.
Menurut Willy, saat ini 400 prajurit TNI itu masih belum mendarat di Papua. Ia mengatakan Pasukan Setan akan berangkat setelah ada instruksi langsung dari Mabes TNI.
“Belum berangkat, karena masih menunggu putusan dari Mabes TNI,” terang Willy.
Willy menyatakan bahwa penanganan terkait ancaman KKB terhadap masyarakat Jawa di Papua, akan dilakukan sesuai perintah. Ia menjelaskan, instruksi akan dikeluarkan oleh Kodam di Papua terhadap para prajurit Setan ini.
“Jadi mereka akan bergabung dengan korps yang ada di sana. Nanti Bawah Kendali Operasi (BKO) soal penanganan sesuai perintah Kodam di sana,” ucap Willy.
Sebelumnya, pada Jumat (29/4/21) Pemerintah secara resmi menyatakan KKB termasuk organisasi teroris. Keputusan tersebut berdasarkan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Menko Polhukam, Mahfud MD menyampaikan bahwa penetapan status teroris itu karena KKB dianggap semakin brutal melakukan penyerangan dan kekerasan. Mahfud juga menyatakan mereka telah mengakibatkan korban warga sipil.
Sehari sebelum adanya keputusan itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI, Kol Czi IGN Suriastawa sempat mengatakan KKB OPM perlu dibasmi atau dibabat habis. Ia menyampaikan hal itu usai adanya insiden penembakan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.
Di sisi lain, OPM membantah pernyataan Pemerintah. Kelompok ini menilai justru militer Indonesia yang selama bertahun-tahun melakukan kekerasan ke warga Papua.
“Berbeda dengan militer Indonesia, bagaimanapun pejuang Kemerdekaan TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) tak pernah menyerang penduduk sipil Indonesia,” tulis Dewan Diplomatik OPM, Amatus Akouboo Douw, Minggu (2/5/21).