TIKTAK.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan kritik tajam usai 75 pegawainya dinyatakan tidak lulus dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Pasalnya, sejumlah pertanyaan pada tes itu dinilai janggal.
Untuk diketahui, tes tersebut menjadi salah satu syarat alih status bagi seluruh pegawai KPK untuk menjadi ASN. KPK bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Terkait keterlibatan TNI dalam pembuatan pertanyaan TWK, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Pranata Santosa mengungkapkan bahwa secara umum soal dalam tes adalah hasil dari penyusunan tim assesment yang terdiri dari berbagai lembaga. Ia menyebut TNI masuk di dalamnya sebagai salah satu mitra penyusunan soal tersebut.
“Secara teknis, bahan pertanyaan yang disampaikan dalam tes ASN KPK yakni bagian dari soal tes yang disusun oleh Tim Asesmen yang dipimpin oleh BKN RI yang dipilih KPK sebagai mitra,” ujar Pranata, seperti dilansir Kumparan.com, Jumat (7/5/21).
Ia menjelaskan, sebelum disusun oleh tim assesment, seluruh mitra yang terlibat dalam pembuatan soal telah terlebih dahulu menyamakan persepsi dengan pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Seperti yang sudah disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Gufron kepada media, seluruh instansi pelaksana asesmen telah melalui proses penyamaan persepsi dengan BKN RI melalui rangkaian Rapat Internal Bersama Unit terkait guna mempersiapkan Asesmen,” tutur Pranata.
Ia pun mengklaim pihak TNI tidak mengetahui jika pada pelaksanaannya terdapat soal atau pertanyaan yang isinya terbilang menyimpang dari isu wawasan kebangsaan yang diusung dalam tes tersebut. Lantas ia mempersilakan agar hal itu ditanyakan lebih lanjut kepada pihak BKN selaku pemimpin dalam tes alih status bagi seluruh pegawai KPK ini.
“Mungkin lebih tepat jika ditanyakan langsung kepada BKN RI,” sergahnya.
Sebelumnya, Tes Wawsan Kebangsaan dilakukan terhadap sebanyak 1.351 pegawai KPK. Hasilnya, 75 pegawai dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi ASN, termasuk Novel Baswedan dan Yudi Purnomo.
Kemudian sejumlah pihak mengecam materi Tes Wawasan Kebangsaan tersebut, karena sejumlah pertanyaan di dalam tes tersebut dinilai janggal. Di antara pertanyaan yang janggal yakni, “sudah umur segini, kok, belum menikah?” hingga “salat subuhnya pakai qunut?”
Tidak hanya itu, pegawai KPK yang ikut tes mengaku mendapat beberapa pertanyaan yang menyasar kehidupan pribadi hingga agama yang dianut, bahkan perihal jilbab turut dipertanyakan. Mereka juga diminta bersikap atas sejumlah isu, termasuk isu LGBT.