
TIKTAK.ID – Ketika berpuasa di bulan Ramadan, banyak orang mengalami susah BAB atau buang air besar. Namun kondisi itu sebenarnya wajar karena tubuh mengalami perubahan pola makan dan aktivitas.
Untuk diketahui, seseorang dikatakan susah BAB atau sembelit jika sudah lebih dari tiga hari tidak mengeluarkan feses atau kotoran dari perut. Kemudian kotoran BAB yang terlalu keras, besar, kering, dan butuh perjuangan ekstra untuk mengejan juga dapat dikatakan susah BAB.
Namun ada sejumlah cara yang bisa diterapkan bila Anda mengalami susah BAB saat puasa. Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini di antaranya:
Mengonsumsi serat alami
Anda perlu banyak makan buah, sayur, dan biji-bijian tinggi serat, seperti nasi merah atau ubi, ketika santap sahur dan buka puasa.
Berdasarkan hasil studi, beberapa orang mengalami susah BAB saat puasa jika konsumsi serat hariannya kurang dari 15 gram.
Minum cukup
Mengutip Women’s Health, bila Anda minum sedikit air sepanjang waktu buka puasa sampai sahur, maka akan berisiko sembelit. Sebaiknya Anda minum segelas air saat buka puasa, segelas lagi setelah membatalkan puasa dengan kudapan, lalu istirahatkan perut sejenak.
Kemudian usai shalat maghrib dan makan ringan, minum segelas air lagi. Lanjutkan dengan minum segelas setelah salat tarawih, lalu segelas lagi setelah makan malam dan menjelang tidur. Ketika bangun tidur, minum segelas air lagi dan konsumsi segelas lagi usai santap sahur.
Tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga
Ketika sedang puasa, sejumlah orang enggan banyak bergerak sepanjang hari. Padahal jika aktif bergerak, badan akan menjadi lebih bugar. Dengan begitu, pergerakan usus lebih aktif, feses atau kotoran BAB tidak berlama-lama di usus besar, dan jumlah air yang diserap di usus berkurang. BAB pun jadi lebih lancar dan kotoran yang dikeluarkan tidak keras serta kering.
Pastikan pula Anda bisa mempertahankan rutinitas olahraga sepanjang puasa. Tak perlu olahraga secara berlebihan. Anda hanya perlu jalan kaki atau bersepeda ringan 30 menit di pagi atau sore hari.
Tidur cukup
Jadwal tidur yang terganggu akan memengaruhi siklus pencernaan. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mengatur lagi waktu tidur sepanjang puasa. Anda bisa segera tidur nyenyak usai beraktivitas, lalu gunakan waktu istirahat di siang hari untuk tidur siang sekitar 30 menit.