TIKTAK.ID – Di TikTok, kita hanya dapat mengetahui akun-akun mana saja yang sudah menyukai unggahan konten video yang kita buat, tanpa mengetahui akun mana saja yang sudah menonton video tersebut. Hal itu pun berbeda dengan Instagram Stories, yang penggunanya mampu melihat akun mana saja yang sudah melihat video yang diunggah.
Kemudian TikTok saat ini dikabarkan sedang melakukan pengujian fitur baru secara terbatas pada pengguna. Fitur itu yakni “Post View History” (riwayat tampilan posting) yang memungkinkan pengguna untuk melihat followers mana saja yang sudah melihat video yang diunggah.
Orang yang kamu ikuti pun juga bisa melihat akun yang menonton unggahan mereka jika fitur ini diaktifkan. Namun riwayat penayangan ini punya batas waktu, yakni setelah 7 hari sejak video tersebut diunggah maka akan hilang.
“Kami selalu memikirkan cara baru untuk memberikan nilai bagi komunitas dan memperkaya pengalaman TikTok,” ungkap Jubir TikTok, seperti dikutip detikINET dari Techrunch, Selasa (21/6/22).
Untuk diketahui, pengujian fitur ini pertama kali ditemukan oleh konsultan media sosial, Matt Navara. Lewat akun Twitternya, ia membagikan tangkapan layar yang menunjukkan adanya fitur tersebut.
Akan tetapi masih belum diketahui secara pasti kapan atau apakah TikTok berencana untuk meluncurkan fitur tersebut secara luas. Bila fitur ini memang diluncurkan secara resmi, maka bakal mirip seperti fitur TikTok saat ini yang menunjukkan siapa yang telah melihat profil.
Fitur tersebut hanya tersedia bagi pengguna yang berusia di atas 16 tahun yang memiliki kurang dari 5.000 pengikut. Jika kalian punya fitur tampilan postingan, kalian akan bisa melihat ikon mata di sudut kanan atas di profil kalian sendiri.
Jika ikon itu diklik, maka kamu akan bisa melihat siapa saja yang melihat profil dalam 30 hari terakhir. Namun jika kamu mengaktifkan fitur ini, artinya kamu juga memberikan izin kepada orang lain untuk mengetahui kalau sudah melihat profil mereka.
Fitur baru ini mungkin menjadi tambahan yang disambut baik oleh orang-orang yang ingin melacak siapa yang melihat konten mereka. Akan tetapi, di sisi lain ini juga berpotensi membuat pengguna tidak nyaman untuk menampilkannya.