
TIKTAK.ID – Selama ini TikTok dikenal dengan format video pendek vertikal. Akan tetapi, kini TikTok dikabarkan mulai menguji coba format video lanskap kepada sebagian pengguna di seluruh dunia. Hal itu dilakukan supaya platform bisa bersaing dengan YouTube untuk memperoleh dominasi total video internet.
Untuk diketahui, saat ini TikTok menjadi platform video pendek yang tumbuh paling cepat di kalangan anak muda. Aplikasi tersebut pun dikenal sebagai platform yang menyajikan konten video dalam format portrait.
Ketika TikTok tengah menghadapi tantangan karena dilarang di sejumlah negara, mulai dari AS sampai Australia seperti sekarang ini, TikTok tampaknya enggan kalah dengan terus berusaha mendiversifikasi penawarannya.
Seperti dikutip Okezone.com dari Metro, pada Selasa (20/12/22), TikTok memberikan pengguna terpilih akses ke mode lanskap. Hal itu memungkinkan pengguna melihat tombol layar penuh pada video persegi atau persegi panjang di feed mereka. Jika tombol itu diklik, maka akan membawa mereka ke mode lanskap.
Bila pengguna sudah masuk ke video lanskap, maka mereka diharuskan untuk memutar perangkat secara horizontal. Meski begitu, sampai saat ini TikTok juga masih belum membocorkan kapan fitur ini akan benar-benar dihadirkan.
Pada awal tahun ini, TikTok sempat mengumumkan bakal mulai menghosting video berdurasi hingga 10 menit. Hal ini juga dilakukan dalam upaya merayu pembuat konten yang biasanya mengunggah video ke YouTube supaya dapat beralih ke TikTok.
Mengutip Republika.co.id, pakar teknologi di konsultan Albright Stonebridge Group, Paul Triolo menyebut TikTok telah pindah ke wilayah YouTube dengan versi video 10 menit. Dia menyatakan secara konsisten TikTok mengungguli YouTube di antara demografis yang lebih muda.
Sementara itu, YouTube juga sedang melakukan yang terbaik untuk bersaing dengan TikTok. Pada September lalu, platform milik Google tersebut menyatakan kreator bisa mulai memperoleh pendapatan dari Shorts. Shorts sendiri menggunakan format vertikal mirip TikTok.
“Saya bangga untuk mengatakan kalau ini adalah pertama kalinya bagi hasil nyata ditawarkan untuk video berdurasi pendek pada platform apa pun dalam skala besar,” ungkap Chief Product Officer YouTube, Neal Mohan saat itu.