TIKTAK.ID – Banjir parah di Jerman barat dan Belgia menyebabkan sedikitnya 92 orang tewas. Banjir hebat itu menyebabkan sungai dan jalan berubah menjadi arus deras yang menghanyutkan mobil dan meruntuhkan rumah.
Pada Jumat (16/7/21), pihak berwenang di Rhineland-Palatinate Jerman mengatakan sekitar 50 orang tewas akibat banjir yang menghancurkan Jerman bagian barat itu. Jumlah korban itu menjadikan jumlah kematian nasional mencapai 81 orang, dengan puluhan lainnya hilang, seperti yang dilaporkan Aljazeera.
“Jumlah korban tewas meningkat menjadi 50 dari 28 orang di wilayah yang terkena dampak parah,” kata Jubir Kementerian Dalam Negeri Rhineland-Palatinate, Timo Haungs.
Di antara desa-desa Jerman yang paling parah terkena dampak adalah Schuld. Di desa itu beberapa rumah runtuh dan puluhan orang masih belum ditemukan.
Operasi penyelamatan terhambat oleh jalan yang terblokade dan pemadaman telepon, serta internet di seluruh Eifel, wilayah gunung berapi yang berbukit-bukit dan lembah-lembah kecil. Beberapa desa berubah menjadi puing-puing karena rumah yang dibangun dari bata dan kayu tua tidak mampu menahan aliran air yang tiba-tiba. Air ini juga sering membawa pohon dan puing-puing lainnya saat menyembur melalui jalan-jalan sempit.
Karl-Heinz Grimm, yang datang untuk membantu orang tuanya di Schuld, mengatakan bahwa dia belum pernah melihat Sungai Ahr yang kecil meluap dengan aliran yang begitu mematikan.
“Malam ini, seperti kegilaan,” katanya.
Puluhan orang harus diselamatkan dari atap rumah mereka dengan perahu karet dan helikopter. Ratusan tentara dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.
“Ada orang tewas, ada orang hilang, banyak yang masih dalam bahaya,” kata Gubernur Negara Bagian Rhineland-Palatinate, Malu Dreyer, kepada Parlemen Regional. “Kami belum pernah melihat bencana seperti itu. Ini benar-benar menghancurkan.”
Sementara itu di Belgia, 11 orang dinyatakan tewas akibat banjir yang melanda negara itu.
Di dekat Liege, Sungai Vesdre meluap dan mengalirkan air ke jalan-jalan Pepinster, ketika sebuah operasi penyelamatan oleh petugas pemadam kebakaran gagal menyelamatkan tiga orang tua yang menghilang akibat perahu kecil yang ditumpanginya terbalik.
“Sayangnya, mereka dengan cepat tenggelam,” kata Wali Kota Philippe Godin. “Aku takut mereka mati.”
Di Verviers, kantor kejaksaan mengatakan beberapa mayat telah ditemukan, namun kabar terkonfirmasi dari laporan media lokal mengatakan bahwa empat orang tewas di sana.
Jalan raya utama dan rel tergenang di bagian selatan dan timur negara itu, akibatnya semua kereta dihentikan.
Di Liege, sebuah kota berpenduduk 200.000, Sungai Meuse meluap pada Kamis kemarin dan Wali Kota meminta orang yang tinggal di dekatnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen berjanji untuk membantu. Melalui akun Twitternya dia mencuit: “Pikiran saya bersama keluarga para korban banjir yang menghancurkan di Belgia, Jerman, Luksemburg dan Belanda dan mereka yang kehilangan rumah”.
Tingkat kerusakan sepenuhnya masih belum jelas, dengan banyak desa terputus akses transportasi dan komunikasinya akibat banjir dan tanah longsor yang membuat jalan tidak bisa dilalui. Video di media sosial menunjukkan mobil-mobil melayang di jalan-jalan dan sebagian rumah runtuh. Banyak dari korban tewas baru ditemukan setelah banjir surut.
Pihak berwenang di daerah Rhine-Sieg di selatan Cologne memerintahkan evakuasi beberapa desa di bawah waduk Steinbach di tengah kekhawatiran bendungan bisa jebol.
Di Belanda, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima mengunjungi kota Valkenburg yang dilanda bencana pada Kamis malam untuk mendukung penduduk dan layanan darurat. Banjir mengubah jalan utama menjadi semburan air cokelat, membanjiri rumah dan tempat bisnis.
Pemerintah Belanda mengirim sekitar 70 tentara ke provinsi selatan Limburg pada Rabu malam untuk membantu evakuasi dan pengisian karung pasir.
Ribuan orang di lingkungan kota Maastricht dan desa-desa lain di sepanjang Sungai Maas diperintahkan untuk mengungsi di tengah ancaman banjir, dan pusat-pusat pengungsian didirikan untuk menampung mereka. Maas adalah nama Belanda untuk Sungai Meuse.