TIKTAK.ID – Kiprah Thomas Muller di ajang Piala Dunia mengalami fase jaya terlebih dulu, sebelum menderita di akhir karier. Ketika Miroslav Klose menyusun mimpi untuk memecahkan rekor Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia, ia justru sudah langsung ditempel ketat oleh juniornya, Thomas Muller.
Klose yang telah tampil membela Jerman sejak Piala Dunia 2002 silam, mampu mengalahkan rekor Ronaldo di Piala Dunia 2014 dengan torehan gol ke-16. Akan tetapi di waktu yang sama, Muller berhasil menorehkan 10 gol di ajang Piala Dunia.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com, Muller selalu menciptakan lima gol di dua edisi Piala Dunia yang ia ikuti, yakni di 2010 dan 2014. Ketika itu, usia Muller bahkan belum resmi menginjak 25 tahun.
Tak hanya rekor gol yang fantastis, Muller juga sempat merasakan indahnya mengangkat trofi Piala Dunia. Pada edisi 2014, Muller dan kawan-kawan sukses menjadi juara, setelah menang melawan Argentina di partai final.
Meski begitu, awal yang cemerlang dalam perjalanan karier Muller di Piala Dunia itu mendadak jadi suram. Nama Muller yang digadang-gadang mampu memecahkan rekor pencetak gol terbanyak di Piala Dunia lantaran hanya berjarak enam gol dari Klose dan masih berusia muda, tiba-tiba kehilangan tajinya.
Muller dan Jerman terlihat tidak berdaya di Piala Dunia 2018 saat ia berada di usia matang, yaitu 28 tahun. Muller pun gagal mencetak gol dan Jerman tersingkir di babak fase grup.
Empat tahun setelah itu (pada ahang Piala Dunia 2022 kali ini), Muller dan Jerman kembali datang dengan misi kebangkitan. Kali ini Muller menjadi salah satu pemain paling senior di Timnas Jerman. Akan tetapi, lagi-lagi perjalanan Muller berakhir pahit seperti halnya di edisi 2018. Muller gagal menambah koleksi gol dan Jerman telah tersingkir di fase grup.
Menimbang usia Muller yang saat ini telah menginjak 33 tahun, sulit melihat Muller dapat kembali jadi bagian dari Der Panzer di ajang Piala Dunia empat tahun mendatang. Apalagi Jerman terus menghasilkan pemain-pemain muda potensial di lini depan, yang berpotensi membuat Muller kesulitan masuk ke dalam skuad Jerman di masa depan.