TIKTAK.ID – Kylian Mbappe dan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier dikecam usai keduanya menertawakan saran mengenai tim Les Parisiens mestinya bepergian menggunakan kereta api daripada jet pribadi untuk pertandingan jarak pendek.
Untuk diketahui, klub sepak bola sering dikritik lantaran memakai jet pribadi dalam lawatan pertandingan, daripada transportasi umum yang lebih ramah lingkungan.
Kemudian Mbappe dan Galtier mendapat kecaman dari politisi papan atas di Prancis, setelah mereka mengejek pertanyaan seorang reporter terkait alasan PSG naik jet pribadi ke Nantes daripada naik kereta. Nantes sendiri berjarak 239 mil dari Paris, dan bisa diakses dengan kereta berkecepatan tinggi dalam waktu dua jam.
Lantas Mbappe dan Galtier ditanya alasan tim memakai jet pribadi ke Nantes. Namun bukannya menjawab, Mbappe justru tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Galtier berkelakar dengan menjawab timnya bakal lebih baik pakai kapal pesiar pasir.
“Pagi ini kami membicarakannya dengan perusahaan yang mengatur perjalanan kami, dan kami berencana bepergian menggunakan kapal pesiar pasir,” ucap Galtier, seperti dikutip CNN Indonesia dari Daily Mail.
Mbappe pun dimintai pendapatnya. Namun, dia mengaku tidak memiliki jawaban apa-apa mengenai masalah itu, sambil tetap menertawakan pertanyaan awal.
Lebih lanjut, tanggapan mengejek keduanya mengundang kemarahan banyak tokoh, salah satunya Wali Kota Paris, Anne Hidalgo.
”Ini bukan untuk menjawab hal-hal seperti itu???? Ayo guys??? Ini Paris,” cuit Hidalgo melalui akun Twitter.
Sementara itu, Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera turut menyoroti masalah tersebut.
“Tuan Galtier, kami sudah terbiasa dengan jawaban yang lebih relevan dan lebih bertanggung jawab dari Anda. Haruskah kita membicarakannya?” tutur Amelie.
Menteri Ekonomi, Bruno Le Maire, ikut mengkritik Mbappe lantaran menertawakan dan mengecam tanggapan ironis Galtier yang tak pantas.
“Saya mengagumi Mbappe dan bisa terjadi pada kita semua, kalau kita tertawa terbahak-bahak di saat yang salah,” terang Le Maire.
“Kurasa ini saat yang salah untuk tertawa terbahak-bahak. Kita semua harus menganggap serius perubahan iklim, ini serius. Ini tentang planet kita dan soal kemampuan kita untuk hidup di planet ini,” imbuhnya.