TIKTAK.ID – Relawan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Geisz Chalifah, acap kali mencuit nama Anies yang “dimodifikasi”. Dalam cuitan Geisz, dia mengganti huruf B di nama lengkap Anies menjadi angka 8.
“Nidji Menjajal Sound System Jakarta International Stadium, dengan dihadiri oleh Gubernur DKI Anies Rasyid 8aswedan,” begitu bunyi cuitan Geisz, seperti dilansir detik.com, Minggu (23/1/22).
Geisz memang tidak menjelaskan secara gamblang mengenai makna angka 8 tersebut. Namun di media sosial, warganet mengaitkan cuitan “Anies 8aswedan” dengan narasi Presiden ke-8.
Baca juga : Menakar Peluang Duet Anies dan Eks Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Kemudian pria yang menjabat sebagai Komisaris Ancol itu pun mengatakan bahwa angka delapan punya makna keberuntungan.
“8 itu kalau dalam simpul berarti rezeki yang terus menerus memutar, angka 8 itu adalah angka hoki. Ya 8 itu dalam kepercayaan China terutama, merupakan angka-angka yang dicari-cari. Jadi kalau pemimpin tuh memberi kemakmuran, memberi kesejahteraan, kira-kira begitu,” terang Geisz.
Lantas Geisz juga menyinggung soal relawan di daerah yang melakukan deklarasi dukungan Anies untuk maju Pilpres 2024. Geisz mengklaim deklarasi tersebut tidak ada perintah dari Anies.
Baca juga : ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’ Bikin Heboh, Pengusaha Muda Tegas Tetap Dukung Ibu Kota Negara Pindah
“Tidak ada sama sekali, kalau mengenai itu saya bisa garansi. Jadi selama ini sampai akhir Oktober konsentrasi kepada Jakarta, bahwa kemudian ada banyak deklarasi, sepertinya sudah hampir di seluruh Indonesia, itu adalah organik. Tidak ada yang diorkestrasi sama sekali,” ucap Geisz.
“Itu juga yang dipesankan kepada saya dan kepada teman-teman, supaya jangan berbicara tentang Pilpres karena masih belum waktunya,” sambung Geisz.
Lebih lanjut, Geisz menilai waktu yang ideal untuk deklarasi yaitu usai Anies lepas jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia menjelaskan, bila Anies sudah tak lagi menjabat Gubernur, maka Anies sendiri yang akan menentukan langkah politiknya.
Baca juga : Soal Eks Calegnya Hina Prabowo, PKS Buka Suara
“Setelah Oktober, karena sekarang Pak Anies masih jadi Gubernur, sehingga belum waktunya lah berbicara semacam itu. Itu kan pertanggungjawaban moral dia masih menjabat gubernur pertanggungjawabannya masih ke Jakarta, dan setelah itu selesai menjadi warga negara biasa lagi. Maka menjadi haknya banyak orang, hak banyak partai maupun hak Pak Anies secara individu dia mau melangkah ke mana,” tutur Geisz.