TIKTAK.ID – Lembaga survei Alvara Research Center merilis daftar menteri dengan kinerja memuaskan. Menteri tersebut masuk ke dalam peringkat 10 besar dalam kurun waktu 100 hari kerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan dengan menggunakan skala satu (sangat tidak puas sekali) sampai enam (sangat puas sekali), diperoleh Top 10 Menteri yang menonjol dengan persepsi kinerja yang memuaskan publik.
Menteri tersebut dinilai tidak hanya cakap dalam kinerja, tapi juga dalam bertutur kata. Selain itu, gebrakan-gebrakan yang dilakukan dalam 100 hari pertama dianggap banyak memberikan kejutan dan harapan.
“Menteri-menteri dari kalangan profesional lebih mendapat apresiasi dari publik. Hal itu terbukti dengan hampir semua 10 menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi berasal dari kalangan profesional,” ujar Hasanuddin melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Tribunnews.com, Rabu (12/2/20).
Hasanuddin mengungkapkan, Menteri BUMN Erick Thohir mendapat kepuasan tertinggi. Sebab, kebijakan bersih-bersih BUMN yang dilakukan Erick banyak didukung publik sehingga ia mendapat apresiasi tinggi.
Di urutan berikutnya, terdapat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Kebijakan menghapus Ujian Nasional membuat publik puas dengan kinerja Nadiem.
Kemudian Menteri Keuangan, Sri Mulyani mendapat apresiasi publik dengan kemampuannya menjaga keuangan RI.
“Sri Mulyani masuk ke dalam tiga besar menteri dengan kepuasan publik tertinggi,” ujar Hasanuddin.
Selanjutnya disusul oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga termasuk dalam 10 besar menteri dengan kepuasan publik tertinggi.
Alvara melakukan survei ini pada akhir Januari hingga awal Februari dengan 1.000 responden dan margin error 3,16 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen. Data diperoleh melalui wawancara tatap muka yang dilakukan dengan multistage random sampling di 13 provinsi Indonesia.
Sementara itu, Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei daftar menteri Jokowi yang patut diganti walau mereka baru menjabat dalam hitungan bulan. Terdapat lima nama menteri yang menurut masyarakat pantas diganti karena dinilai memiliki kinerja buruk. Isu korupsi, membuat kegaduhan di publik, dan ada konflik kepentingan juga memengaruhi penilaian publik.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly menempati urutan pertama menteri yang patut diganti. Yasonna mendapat atensi 36 persen responden.
Pada urutan kedua, ditempati oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Ada 32 persen responden menilai Fachrul perlu diganti dengan alasan kebijakannya yang menimbulkan pro dan kontra.
Selanjutnya, ada nama Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, dan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.