TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa seri video bertajuk “Dari Pendopo” yang ditayangkan di YouTube miliknya itu tidak terkait dengan Pilpres 2024. Anies mengatakan program tersebut hanya berisi latar belakang berbagai kebijakan Pemprov DKI.
“Jadi Dari Pendopo itu merupakan cerita mengenai kebijakan-kebijakan yang kita susun, proses, latar belakang, tujuan, dan aspek-aspeknya, sehingga ini menjadi informasi yang lengkap,” ujar Anies ketika ditanya apakah video “Dari Pendopo” terkait dengan Pilpres 2024, Senin (13/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Anies menyatakan berencana mengungkap cerita di balik pelaksanaan program kerja yang dijalankan pihaknya dalam beberapa tahun ke belakang. Dia memaparkan, mulai dari pembangunan trotoar, integrasi transportasi, hingga penanganan Covid-19.
Baca juga : Survei Terbaru: Prabowo-Puan Bisa Menang Pilpres 2024 Asal Anies Gak Nyapres
“Banyak cerita-cerita di balik proses itu yang selama ini masih belum terceritakan ke luar dan enggak bisa diceritakan secara doorstop dan press con,” ucap Anies.
Untuk diketahui, Anies menayangkan seri video bertajuk “Dari Pendopo” di kanal YouTube miliknya. Dalam video pertama, Anies menjabarkan alasannya menayangkan seri video tersebut.
Setelah itu, Anies menayangkan video kedua yang berdurasi 20.05 menit. Dalam video tersebut, Anies tampak sedang duduk di sebelah gambar pahlawan nasional Pangeran Diponegoro.
Baca juga : Masa Tanggap Darurat Semeru Ditambah 2 Pekan, 9 Warga Masih Belum Ditemukan
Dalam video berjudul “Buat Jauh Jadi Dekat”, Anies membahas soal Kepulauan Seribu. Sepanjang 20 menit, Anies membeberkan pembangunan Kepulauan Seribu selama ia menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta.
“Jika bicara mengenai Pulau Seribu, bukan sekadar menyiapkan kapal. Bukan soal sekadar menyiapkan fasilitas air minum, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan pasar. Itu yang terlihat, bisa difoto, yang bisa ditunjukkan secara nyata,” terang Anies dalam video tersebut.
Di sisi lain, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP (yang selama ini selalu vokal menyerang Anies), Gilbert Simanjuntak menduga ada tujuan lain yang ingin dicapai oleh Anies dari program video seri tersebut.
Baca juga : Pohon Tempat Bendera Habib Rizieq Berkibar di Semeru Akhirnya Ditebang
“YouTube kalau milik DKI maka itu menjadi saluran resmi, tapi kalau bukan, artinya milik pribadi. Jika terkait kebijakan pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, sebaiknya lewat saluran resmi. Sedangkan kalau tidak lewat saluran resmi, artinya ada tujuan lain yang hendak dicapai,” tegas Gilbert, mengutip Suara.com, Selasa (14/12/21).
Gilbert lantas menilai tujuan tersebut terkait Pilpres 2024. Dia pun menuding Anies akhir-akhir ini tampak tidak fokus di Pemprov DKI, namun juga masih bersikap malu-malu sebagai Capres.