
TIKTAK.ID – Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ucapan terima kasih itu terkait kunjungan Jokowi ke Kalimantan Selatan untuk memantau situasi dan korban banjir di daerah tersebut, pada Selasa (19/1/21).
Lantas Zulkarnain berharap kunjungan Jokowi dapat memberikan semangat kepada para korban. Zulkarnain mengatakan hal itu melalui akun Twitternya, @ustadtengkuzul, pada Selasa (19/1/21). Kemudian pria yang selama ini dikenal vokal mengkritik Pemerintah ini pun me-mention cuitannya ke akun Jokowi.
“Terima kasih Pak Presiden @jokowi atas kunjungannya menempuh banjir ke Kalimantan Selatan. Semoga kunjungan bapak ini dapat membesarkan hati rakyat di sana, serta membangun kesabaran mereka, aamiin”, cuit Zulkarnain, seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Jokowi Beri Izin Penamaan Pulau, Gunung dan Sungai Pakai Bahasa Asing
Sebelumnya, Jokowi berkunjung ke Banjar, Kalimantan Selatan, pada Selasa (19/1/21). Mantan Wali Kota Solo tersebut tampak memantau situasi banjir dan menemui para korban musibah tersebut.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah melakukan analisis mengenai penyebab banjir yang terjadi sejak 12 hingga 13 Januari 2021 di Kalimantan Selatan. Perlu diketahui, banjir tersebut mengakibatkan ribuan rumah warga terendam banjir, dan tidak kurang dari sebanyak 20.000 warga harus mengungsi.
Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan, M. Rokhis Khomarudin, pengamatan curah hujan yang menggunakan data satelit Himawari-8, menunjukkan liputan awan penghasil hujan terjadi sejak 12 Januari hingga 13 Januari, serta masih berlangsung hingga 15 Januari 2021.
Baca juga : Bantah Mahfud MD Soal Rekening Terorisme, Eks FPI: Tuduhan Dusta dan Keji
“Curah hujan ini yang menjadikan banjir melanda provinsi Kalimantan Selatan pada 13 Januari 2021,” terang Rokhis melalui keterangan tertulis, mengutip Kompas.com, Minggu (17/1/21).
Namun faktor terbesar lain yang juga menjadi penyebab banjir Kalsel adalah berkurangnya hutan primer dan sekunder yang terjadi dalam rentang 10 tahun terakhir.
Karena itu LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak Pemerintah untuk mengevaluasi seluruh pemberian izin tambang dan perkebunan sawit di provinsi itu lantaran menjadi pemicu degradasai hutan secara massif.
Baca juga : Mensos Risma Ikut Bantu Bungkus Nasi Korban Banjir Jember, Hidayat Nur Wahid Geram
Terkait hal ini, Rokhis menjelaskan antara tahun 2010 hingga 2020 terjadi penurunan luas hutan primer sebesar 13.000 hektare, hutan sekunder 116.000 hektare, sawah dan semak belukar masing-masing 146.000 hektare dan 47.000 hektare.
Sebaliknya, kata Rokhis, area perkebunan (sawit) meluas cukup signifikan 219.000 hektare.
Kondisi itulah yang menyebabkan terjadinya banjir besar di Kalimantan Selatan.