
TIKTAK.ID – Sejumlah pihak menyampaikan duka cita atas kematian eks petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain atau yang akrab disapa Tengku Zul.
Tak ketinggalan, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut berbelasungkawa.
Untuk diketahui, Tengku Zul selama hidupnya dalam beberapa kesempatan adalah sosok yang kerap memberikan kritik pedas terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Apalagi Tengku Zul merupakan tokoh Muslim yang memiliki kedekatan dengan kelompok anti Ahok, yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212.
“Ya, turut berduka (atas meninggalnya Tengku Zulkarnain),” ujar Ahok, seperti dilansir Suara.com, Selasa (11/5/21).
Tengku Zulkarnain sendiri meninggal akibat memiliki penyakit bawaan atau komorbid saat terjangkit virus Corona (Covid-19).
Kemudian Ahok mengimbau agar hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat mengenai pentingnya menaati protokol kesehatan.
“Covid-19 itu ada dan nyata,” ucap Ahok.
Akan tetapi, saat ditanya lebih lanjut mengenai hubungannya dengan Tengku Zul, Ahok mengaku enggan bicara lebih jauh. Ia mengatakan masih belum bertemu secara langsung secara fisik.
“Enggak ketemu,” terang Ahok.
Sebelumnya, eks Petinggi MUI, Ustadz Tengku Zulkarnain telah meninggal dunia pada Senin (10/5/21) petang. Ia diketahui mengembuskan napas terakhir di RS Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru, tepatnya ketika bakda Magrib alias saat berbuka puasa.
Kabar duka itu pun disampaikan oleh Karo Humas Provinsi Riau, Chairul Riski, Senin (10/9/21).
“Innalillahi wa innailaihi rooji’un, telah berpulang ke Rahmatullah Ust. Tengku Zulkarnain. Semoga amal ibadah beliau dapat diterima Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta ketabahan,” kata Riski, mengutip SuaraRiau.id -grup Suara.com.
Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia setelah menderita Covid-19 sejak pekan lalu. Tidak hanya dikenal sebagai penceramah, ia pun aktif di media sosial terutama Twitter.
Sekadar informasi, da’i berdarah Melayu Deli dan Riau tersebut sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2015 hingga 2020. Pria kelahiran 14 Agustus 1963 itu menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatra Utara, Jurusan Sastra Inggris.