
TIKTAK.ID – Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, diketahui telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (17/1/23) lalu. Akan tetapi, Budiman menampik bahwa dalam pertemuan itu membahas mengenai perombakan Kabinet atau reshuffle yang belakangan ini kerap dibicarakan publik.
“Enggak, enggak, kita sama sekali tidak bicara soal itu. Kita enggak bicara terkait hal itu,” ungkap Budiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir Republika.co.id.
Budiman menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi itu guna membahas aksi demonstrasi kepala desa pada Selasa (17/1/23).
Baca juga : Demokrat Klaim Simbol Perubahan Saat Ini Hanya Anies dan AHY
Budiman melanjutkan bahwa walaupun dirinya tidak mewakili para kepala desa dalam menyampaikan aspirasinya, tapi dia mengeklaim mengetahui apa yang menjadi keluhan dan tuntutan kepala desa.
“Namun karena saya dipanggil oleh Jokowi, ya saya sampaikan saja keterangan bahwa tuntutannya itu sembilan kali dua atau kali tiga terserah, sama kalau bisa ada dana SDM desa,” ucap Budiman.
Kemudian Budiman mengatakan tak ada pembahasan tawaran jabatan sebagai menteri dalam pembicaraannya dengan Presiden kali ini. Dia mengaku Presiden hanya bertanya soal kegiatan-kegiatannya dan membahas terkait aksi unjuk rasa para kepala desa.
Baca juga : Rakernas Partai Buruh Munculkan Nama Mahfud MD Hingga Najwa Shihab Jadi Cawapres 2024
“Tidak, sama sekali tak ada. Tidak ada pembicaraan seperti itu. Tadi hanya bertanya apa saja kegiatannya, ya kegiatan saya banyak mencoba mengajak orang desa melakukan riset-riset inovasi dan teknologi,” tutur Budiman.
Menurut Budiman, pertemuannya dengan Presiden itu lantaran undangan dari Jokowi ketika keduanya bertemu dalam acara ulang tahun PDIP.
“Memang waktu itu masih belum ada tanggalnya, namun ini kan kebetulan demo jadi dipanggil,” terang Budiman.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto memungkinkan adanya penambahan kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi, menyusul isu reshuffle yang akan terjadi dalam waktu dekat. Dia lantas menyebut kehadiran PDIP di jajaran menteri bisa membuat Jokowi memastikan program-programnya terlaksana dengan baik.
Baca juga : Sekjen Gerindra Bahas Sosok Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
“Ya, mungkin (bertambah), karena kita lihat Pak Jokowi menegaskan tantangan kita tidak ringan dan kemudian menteri harus berkonsentrasi penuh pada tugas-tugasnya,” jelas Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/23), mengutip Tempo.co.