
TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapati ada sejumlah bagian bangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi. Ganjar lantas mengancam akan membawa masalah itu ke Kejaksaan.
Mengutip Antara, bagian bangunan yang mestinya berupa tembok bata itu jebol saat ditendang oleh Ganjar. Ganjar melakukan hal itu ketika inspeksi mendadak di SMAN Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu.
Saat sudah tiba di lokasi, orang nomor satu di Jateng tersebut segera melihat beberapa bagian bangunan yang tampak dikerjakan secara asal-asalan. Di antaranya besi pembatas tangga yang berkarat dan pengelasan tidak sempurna, lantai serta tembok retak, serta batu bata yang tidak rapi.
Baca juga : Dua Orang Eks Pegawai Pecatan KPK Lolos Seleksi Dewan Komisioner OJK
Namun temuan yang paling parah yakni tembok di bawah jendela lobi sekolah yang ternyata hanya berupa papan serat. Ganjar melihat ada indikasi kejanggalan pada bagian tersebut. Dia pun mencoba kekuatan tembok itu dengan menendang pelan dan ternyata langsung jebol. Oleh sebab itu, Ganjar marah dan langsung memanggil mandor proyek pembangunan gedung SMAN Tawangmangu.
“Ini apa-apaan Mas? Jangan main-main ya. Sekarang telepon bosmu, saya mau bicara,” ujar Ganjar pada mandor tersebut, seperti dilansir CNN Indonesia.
Mandor tersebut menelepon seseorang bernama Heri yang disebutnya sebagai pimpinan kontraktor proyek SMAN Tawangmangu. Kemudian telepon milik mandor itu diberikan kepada Ganjar yang langsung bicara dengan nada tinggi.
Baca juga : PDIP Sebut JIS Bukan Murni Keberhasilan Anies tapi Ada Andil Jokowi-Ahok
“Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi. Tapi sekarang pekerjaanmu kayak gini, mau saya bawa ke kejaksaan?” tegas Ganjar.
Setelah itu, Ganjar meminta pelaksana proyek agar segera memperbaiki. Sebab, masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan bagi kontraktor untuk memperbaiki kualitas bangunan SMAN Tawangmangu.
Ganjar mengatakan bila tidak diperbaiki sesuai spesifikasi, dia tidak akan menerima hasil pekerjaan.
“Kalau enggak bagus seperti ini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, maka saya persoalkan ini,” terangnya.
Baca juga : Buntut Pernyataan ‘Allah Bukan Orang Arab’, Koalisi Ulama Laporkan KSAD Dudung ke Puspomad
Ganjar menjelaskan, SMA itu merupakan Sekolah Menengah Atas Negeri pertama di Tawangmangu. Dia menilai warga Tawangmangu sudah lama menanti keberadaannya, sehingga tidak ingin penantian itu berujung kekecewaan lantaran kualitas bangunan yang buruk.
“Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semrawut, di atasnya juga enggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan, perbaiki atau saya tolak. Besok saya kirim tim teknis dan arsitek ke sini, saya ingin semua mengecek sebelum diserahterimakan, saya tidak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan,” ungkapnya.