TIKTAK.ID – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan siap maju menjadi kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pria yang akrab disapa Emil tersebut menyampaikan hal itu guna merespons dukungan dari Angkatan Muda Siliwangi (AMS) untuk maju ke ajang Pilpres 2024 dalam Musyawarah AMS Perwakilan Bali di Hotel Aryaduta Bali, pada Selasa (18/1/22).
Untuk diketahui, Angkatan Muda Siliwangi bukan satu-satunya kelompok masyarakat yang mendorong Emil maju dalam Pilpres 2024. Ada pula sejumlah kelompok masyarakat yang melakukan hal serupa, seperti Relawan Kebangsaan (RK24), Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia, dan Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Jawa Barat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peluang Emil masih cukup kecil dan berliku, setidaknya karena beberapa hal. Dedi menjelaskan, basis loyalis Emil di Jawa Barat tidak signifikan bila dibanding dengan Kepala Daerah lain seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Baca juga : PDIP Kritik Anies Tak Kerjakan Penanggulangan Banjir, Gerindra: Tudingan Ngawur!
“Jadi secara hitungan politis, Emil masih belum dianggap memiliki persentase dukungan yang cukup menyebar dalam skala nasional,” ungkap Dedi, seperti dilansir SINDOnews, Rabu (19/1/22).
Kemudian Dedi mengatakan Emil punya kontestasi berlipat sebelum menembus kontestasi Capres. Dia pun menyebut Emil harus terlebih dahulu bertarung peluang dengan tokoh yang sama-sama berpeluang, namun belum memiliki kepastian terusung.
“Apalagi ada banyak tokoh yang jauh lebih unggul dari Emil. Sebut saja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies, Ganjar, Menteri BUMN Erik Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan lainnya,” ucap Dedi.
Baca juga : Terkait Nama IKN ‘Nusantara’ Pilihan Jokowi, Begini Penjelasan Sejarawan UGM
Selain itu, Dedi berpendapat partai politik (parpol) yang berpotensi menerima Emil sebagai elite hanya sedikit.
“Mengingat parpol dominan sudah mempunyai tokoh potensialnya masing-masing. Emil mungkin bisa masuk ke PKS, PPP, PAN, atau Nasdem, namun itu pun bukan perkara mudah,” tutur Dedi.
Di sisi lain, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan bahwa Emil berhak untuk dicalonkan. Dia menerangkan, bila Emil memang benar-benar maju ke Pilpres 2024, hal itu bisa menjadi sesuatu yang positif, lantaran masyarakat disuguhkan banyak calon pemimpin.