TIKTAK.ID – Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk memperketat kembali PSBB Jakarta menjadi sorotan para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Mulai dari kritikan hingga imbauan dilontarkan para menteri Jokowi untuk Anies.
Sebanyak 3 orang menteri, dan 1 orang wakil menteri dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan komentar atas PSBB Jakarta dalam Rakornas Kadin yang digelar secara virtual pagi ini, Kamis (10/9/20).
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Baca juga : Poyuono Nilai Anies Layak Dipecat Usai Putuskan PSBB Total DKI Tanpa Restu Jokowi, Apa Kata Kemenkes?
Hal pertama yang disoroti Airlangga adalah penyebab dari tingginya kasus Covid-19 di Jakarta, sehingga jadi pedoman Anies untuk memperketat lagi PSBB Jakarta. Ia menilai, penyebaran di DKI Jakarta didominasi oleh penularan di transportasi umum, setelah ganjil-genap diberlakukan kembali oleh Anies.
Oleh sebab itu, ia meminta Anies untuk mempertimbangkan lagi penerapan ganjil-genap yang mulai diterapkan kembali pada 10 Agustus lalu setelah sempat dicabut.
“DKI sebetulnya melakukan PSBB penuh, transisi, dan ini mau dilakukan penuh kembali. Karena sebagian besar dari yang terpapar dari data yang ada, 62% (pasien positif Corona) di RS Kemayoran basisnya akibat transportasi umum. Sehingga beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait dengan ganjil-genap. Ini sudah disampaikan ke Gubernur DKI,” tutur Airlangga.
Baca juga : Tak Disangka, Isolasi Kurang dari 14 Hari Novel Baswedan dan Keluarganya Sembuh dari Corona
Selain itu, ia meminta agar kegiatan perkantoran tetap bisa dilakukan dengan jam fleksibel, caranya dengan menerapkan 50% di kantor, dan 50% bekerja dari rumah (Work From Home/WFH).
“Perkembangan di DKI minggu depan kembali PSBB. Namun kami sudah menyampaikan bahwa sebagian besar kegiatan perkantoran melalui flexible working hours sekitar 50% di rumah, dan 50% di kantor,” ujar Airlangga.
Halaman selanjutnya…