
TIKTAK.ID – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menyiapkan materi kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak. Nadiem mengaku rancangan tersebut disusun bersama Kementerian Agama (Kemenag).
Sekolah Penggerak sendiri adalah program Nadiem yang dibuat untuk mengakselerasi sekolah negeri/swasta, supaya bergerak 1 hingga 2 tahap lebih maju.
“Kami sedang merancang materi mengenai moderasi beragama bersama Kemenag untuk disertakan di dalam kurikulum Sekolah Penggerak,” ujar Nadiem melalui acara Peluncuran Aksi Moderasi Beragama, Kemenag lewat daring, Rabu (22/9/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Bersama Ganjar atau Sandiaga, Begini Peluang Tandem Airlangga di 2024
Nadiem pun menilai moderasi beragama sangat penting untuk diajarkan pada murid. Ia menjelaskan, hal itu karena intoleransi beragama menjadi salah satu dari tiga dosa besar pendidikan di Tanah Air.
“Ada tiga dosa di sistem pendidikan kita saat ini. Tiga dosa tersebut nomor satu adalah intoleransi, nomor dua adalah perundungan atau bullying, dan nomor tiga adalah kekerasan seksual,” ungkap Nadiem.
Untuk diketahui, kini program Sekolah Penggerak tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jenjang. Program Sekolah Penggerak di tingkat PAUD terdapat 343 sekolah, SD sebanyak 1.116 sekolah, SMP 574, SLB 85 sekolah, dan jenjang SMA sebanyak 382 sekolah.
Baca juga : Membandingkan Gaya Anies dan Ahok Saat Penuhi Panggilan KPK
Situs resmi Kemendikbudristek menyatakan bahwa pendampingan program Sekolah Penggerak dilakukan selama 3 tahun ajaran. Setelah itu, sekolah-sekolah tersebut harus bisa melanjutkan transformasi secara mandiri.
Menurut Nadiem, materi moderasi beragama tersebut bakal diuji coba kepada 2.500 Sekolah Penggerak. Ia mengklaim jumlah sekolah tersebut nantinya akan terus berkembang setiap tahun.
Tidak hanya itu, Nadiem menjelaskan, konten moderasi beragama juga diberikan kepada para calon guru penggerak pada Program Guru Penggerak Kemendikbud Ristek. Ia juga berencana menyisipkan topik kebhinekaan dan nilai-nilai moderasi beragama di dalam materi pendidikan Guru Penggerak.
Baca juga : PDIP Ancam Kader yang Terlibat Deklarasi Capres 2024, Gara-gara Relawan Ganjar?
Sekadar informasi, Guru Penggerak merupakan program yang juga dibuat Nadiem untuk mencetak kader kepala sekolah berkualitas.
“Jadi sangat penting peran guru penggerak. Alumninya itu bakal jadi pemimpin, pengawas, dan kepala sekolah,” ucap Nadiem.