TIKTAK.ID – Aktris Tasya Kamila mengatakan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit, bahkan relatif mudah. Menurutnya, hal itu bergantung pada seberapa besar keinginan dan kesungguhan seseorang untuk mengubahnya.
Tasya mengungkapkan dorongan untuk menerapkan pola hidup ramah lingkungan bermula dari didikan orangtuanya sejak kecil. Apalagi terdapat tanggung jawab dan beban moral pasca dirinya diangkat menjadi Duta Lingkungan Hidup sejak tahun 2005, sehingga ia makin terpacu untuk semakin peduli terhadap lingkungan sekitar.
Mantan penyanyi cilik itu pun menilai sekecil apa pun perilaku ramah lingkungan yang dilakukan, bisa memberi andil dalam keberlangsungan hidup orang banyak di muka bumi.
“Saya berharap dengan menjadi Duta Lingkungan Hidup jadi terinspirasi, banyak belajar, dan terpenting bisa memberikan pesan-pesan lingkungan hidup pada anak-anak dan banyak orang,” ujar Tasya, seperti dilansir Fimela.com.
Ibu satu anak ini menjelaskan, dalam mempraktikkan kehidupan ramah lingkungan, tidak bisa langsung 180 derajat, melainkan pelan-pelan dari beberapa aspek dan dari hal kecil dulu. Kemudian ia membeberkan hal-hal kecil yang sudah ia terapkan demi mengimplementasikan gaya hidup ramah lingkungan dalam kesehariannya.
“Setiap kebutuhan aku, kayak, ‘ini packaging-nya nggak ramah lingkungan banget’, kalau barang yang aku butuhin segini tapi packaging-nya gede banget sehingga jadi sampah. Itu mempengaruhi keputusan yang aku buat dalam berbelanja.”
Tasya menyebut hal sekecil apa pun untuk memperbaiki lingkungan tidaklah akan percuma. Ia mencontohkan hal kecil itu bisa dimulai dengan membawa botol minum sendiri, membawa sedotan, dan naik sepeda ke kantor.
Ia menilai anak muda sudah mulai menerapkan hal itu. Menurutnya, itu pertanda banyak masyarakat di kota besar yang sudah peduli pada lingkungan.
Meski begitu, Tasya mengakui seriring dengan berjalannya waktu, ada yang berubah pada alam karena sudah tereksploitasi oleh manusia itu sendiri. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat bisa terus mengampanyekan perilaku ramah lingkungan.
“Sebenarnya ada kesadaran yang meningkat, tapi ada juga banyak PR sebagai masyarakat untuk melihat intimidasi pada iklim dan pola pikir kita supaya ke depannya mewarisi bumi ini pada anak cucu yang masih layak ditempati. Kesadaran meningkat tapi problem tambah terus,” terangnya.