TIKTAK.ID – Sebuah kota di Afghanistan barat daya telah menjadi Ibu Kota provinsi pertama yang jatuh ke tangan Taliban sejak gerilyawan melancarkan serangan besar-besaran awal tahun ini.
Pejabat lokal mengatakan Taliban telah merebut kota Zaranj, di provinsi Nimroz. Ini menjadi pukulan telak bagi pasukan Pemerintah, seperti yang dilaporkan BBC.
Kelompok Taliban telah mengambil petak pedesaan dan kini mereka menargetkan kota-kota utama.
Ibu Kota provinsi lainnya yang berada di bawah tekanan termasuk Herat di barat, kota selatan Kandahar dan Lashkar Gah.
Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, pada Jumat (6/8/21) mengatakan perang di sana telah memasuki “fase baru, lebih mematikan, dan lebih merusak”, dengan lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam sebulan terakhir.
Dia memperingatkan bahwa negara itu sedang menuju “malapetaka”, dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan “pernyataan yang jelas bahwa serangan terhadap kota-kota harus dihentikan sekarang”.
Pada hari yang sama, Pemerintah Inggris menyarankan semua warganya di Afghanistan untuk pergi karena situasi keamanan yang kian memburuk.
Melalui sebuah postingan di Twitter, kelompok Taliban mengklaim kemenangannya di Zaranj -pusat perdagangan utama di dekat perbatasan Iran.
“Ini adalah permulaan, dan lihat bagaimana provinsi lain segera jatuh ke tangan kami,” kata seorang komandan Taliban kepada kantor berita Reuters.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan warga sipil menjarah barang-barang dari gedung-gedung Pemerintah. Sedang anggota kelompok Taliban berfoto di dalam bandara setempat dan berpose di pintu masuk kota.
Taliban terus berupaya merebut kota itu setelah merebut distrik-distrik di sekitarnya.
Akan tetapi Wakil Gubernur Nimroz, Roh Gul Khairzad mengatakan kepada wartawan bahwa Zaranj telah jatuh “tanpa perlawanan”.
Dia dan pejabat lokal lainnya mengeluhkan kurangnya bala bantuan dari Pemerintah Afghanistan.
“Kota itu berada di bawah ancaman selama beberapa waktu, tetapi tidak ada seorang pun dari Pemerintah Pusat yang mendengarkan kami,” kata Khairzad.
Terakhir kali Taliban merebut Ibu Kota provinsi adalah pada tahun 2016, ketika mereka secara singkat menguasai kota Kunduz di utara.
Pasukan Pemerintah telah bersumpah untuk tidak kehilangan Zaranj, kota penting yang strategis itu, dan pertempuran di sana berlangsung sengit. Para pejabat telah mendesak warga sipil untuk mengungsi, dengan ribuan terjebak atau melarikan diri demi hidup mereka.
Di Herat, orang-orang juga telah meninggalkan rumah mereka untuk mengantisipasi serangan pasukan Pemerintah terhadap posisi Taliban.
“Kami tidak punya apa-apa lagi dan kami tidak tahu harus pergi ke mana,” kata seorang warga kepada kantor berita AFP.