
TIKTAK.ID – Sekretaris Umum PA 212, Bernard Abdul Jabar mengungkapkan bahwa gelaran Reuni Aksi 212 bakal kembali digelar pada 2 Desember 2021 mendatang.
“Insya Allah benar, iya dipastikan akan berjalan,” ujar Bernard, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (4/11/21).
Menurut Bernard, saat ini pihaknya masih melihat situasi dan kondisi untuk menggelar acara tersebut. Dia mengatakan PA 212 juga masih menentukan bentuk acara dan lokasinya, lantaran bakal digelar di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca juga : Heran Soal Deklarasi Relawan Prabowo-Puan 2024, Gerindra: Tidak Lazim!
“Namun sekarang masih belum kita tentukan acaranya seperti apa ya. Nanti akan melihat situasi dan kondisinya juga,” terang Bernard.
Bernard mengaku berkaca pada gelaran Aksi Reuni 212 pada 2020 silam, yang digelar terbatas di tengah pandemi. Dia mengklaim ketika itu PA 212 tidak mengerahkan massa secara besar-besaran. Gantinya, kata Bernard, mereka hanya menggelar acara Dialog Nasional bertajuk Revolusi Akhlak sebagai pengganti Reuni 212 dan bakti sosial.
Kemudian Bernard memastikan bahwa Reuni Aksi 212 tahun ini tidak hanya dihadiri oleh elemen massa PA 212. Dia menyatakan mereka yang akan hadir juga berasal dari para anggota ormas Islam lainnya.
Baca juga : Tanggapi Rencana Buruh Demo Serentak pada 10 November, Wagub DKI: Utamakan Dialog!
“Semuanya bergabung, tidak hanya 212 saja, melainkan seperti biasanya saja,” ucap Bernard.
Senada dengan Bernard, Ketua Umum Persatuan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif menyatakan bahwa kegiatan Reuni 212 akan kembali digelar pada 2 Desember 2021 mendatang. Dia mengaku saat ini pihaknya sedang mempersiapkan teknis pelaksanaan kegiatan tersebut, termasuk pengajuan izin keramaian dari kepolisian.
“Insya Allah (digelar), untuk teknis dan lokasi kegiatan itu masih kita bahas. Izin kepolisian sedang kita siapkan,” jelas Slamet, mengutip Kompas.com, Jumat (5/11/21).
Baca juga : Babak Baru Pengusutan Kasus Formula E Usai Penyelidik KPK Turun Tangan
Seperti diketahui, Aksi 212 adalah aksi massa yang kali perdana digelar pada 2 Desember 2016. Aksi tersebut digelar lantaran pernyataan calon gubernur petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai telah menistakan Islam.
Anggapan tersebut muncul usai video berisi ucapan Ahok yang mengutip surah Al-Maidah ayat 51 viral di media sosial. Ketika itu, Ahok mendapat banyak kecaman dan berujung vonis bui atas tindakannya itu.