
TIKTAK.ID – Makanan beku atau frozen food kerap menjadi solusi banyak orang untuk mengatasi rasa lapar yang tiba-tiba menyerang. Tidak hanya cara penyajiannya yang praktis, frozen food juga memiliki daya simpan yang lama.
Oleh sebab itu, tak heran makanan tersebut seolah menjadi item wajib ketika berbelanja bahan makanan. Namun, terlalu sering mengonsumsi frozen food bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Dikutip Kompas.com dari Doctor NDTV, ahli nutrisi klinis Monisha Ashokan mengungkapkan sejumlah dampak negatif frozen food bagi kesehatan kita.
Berikut ini empat efek terlalu sering makan frozen food:
1. Diabetes
Umumnya, produsen frozen food menambahkan tepung pati untuk menjaga kualitas makanan. Tepung pati sendiri dipercaya dapat menambah rasa dan tekstur pada makanan.
Namun, pati merupakan polimer glukosa yang akan diubah oleh tubuh menjadi gula sebelum dicerna. Mengonsumsi gula secara berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan kerusakan jaringan pada tubuh. Oleh sebab itu, pemilik riwayat diabetes sebaiknya menghindari makanan ini.
2. Penyakit jantung
Diketahui frozen food kaya akan lemak trans yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan menyumbat pembuluh darah. Tak hanya itu, lemak trans juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan menurunkan kolesterol baik.
Frozen food juga menggunakan sodium sebagai pengawet yang efeknya bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah kita.
3. Menambah berat badan
Frozen food bisa meningkatkan berat badan karena kaya akan kalori dan lemak.
Perlu diketahui, dalam satu porsi makanan beku mengandung hampir 600 kalori, yang lebih dari setengahnya berasal dari lemak. Meski produsen mengklaim makanan mereka sehat dan bergizi, faktanya mengonsumsi frozen food berlebihan tetap membahayakan tubuh kita.
4. Kanker
Mengonsumsi terlalu banyak makanan beku bisa mengakibatkan peningkatan risiko kanker.
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi makanan beku seperti sosis, dapat menyebabkan kanker pankreas hingga 65 persen.
Selain itu, makanan beku seringkali juga mengandung pengawet seperti sirup jagung, dengan kandungan glukosa yang bersifat karsinogenik.