Tak Jauh Beda dengan Rokok, WHO Larang Vape di Ruang Publik
TIKTAK.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui mendesak berbagai negara agar melarang penggunaan vape di ruang publik. Seperti dikutip Kompas.com dari Reuters pada Kamis (14/11/23), WHO menganggap pengaruh vape tak jauh beda dengan rokok terhadap kesehatan tubuh manusia, sehingga vape harus disikapi sama seperti rokok.
Hal itu berdasarkan sejumlah penelitian yang menyebut tidak ada cukup bukti bahwa vape membantu perokok berhenti merokok. Justru ditemukan vape berbahaya untuk kesehatan dan bisa mendorong kecanduan niktoin di kalangan non-perokok, khususnya anak-anak dan remaja.
Menurut analisis WHO di berbagai negara, lebih banyak pengguna vape merupakan anak-anak usia 13-15 tahun, ketimbang orang dewasa, yang mana pemasarannya agresif.
“Anak-anak direkrut dan dijebak sejak usia dini untuk memakai rokok elektrik dan mungkin kecanduan nikotin,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Walaupun risiko kesehatan jangka panjang belum dipahami, WHO menyebut vape menghasilkan sejumlah zat yang menyebabkan kanker, menimbulkan risiko terhadap kesehatan jantung dan paru-paru, serta bisa memengaruhi perkembangan otak pada generasi muda. Untuk itu, WHO melarang vape, termasuk yang mengandung perasa di tempat umum. Kemudian WHO mendorong penerapan langkah-langkah pengendalian tembakau pada vape, seperti penerapan pajak yang tinggi.
Perlu diketahui, WHO tidak memiliki kewenangan atas peraturan nasional suatu negara, dan hanya memberikan panduan. Meski begitu, rekomendasinya sering kali diadopsi secara sukarela.
Apa itu nikotin?
Food and Drug Administration (FDA) menjelaskan bahwa nikotin adalah senyawa kimia yang sangat adiktif yang ada di tanaman tembakau. Menggunakan produk tembakau apa pun mampu menyebabkan kecanduan nikotin. Sebab, nikotin dapat mengubah cara kerja otak, menyebabkan keinginan untuk mengonsumsinya lebih banyak. Padahal, nikotin dapat menimbulkan efek samping berbahaya pada berbagai organ tubuh manusia, meliputi otak, kulit, jantung, dan paru-paru.
Verywell Health memaparkan efek samping nikotin terhadap tubuh:
- Otak: nikotin mampu mengubah zat kimia di otak dan dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kejiwaan, seperti gangguan depresi mayor dan gangguan bipolar.
- Kulit: nikotin bakal menyempitkan pembuluh darah, yang mencegah nutrisi masuk ke kulit. Hal itu akan menyebabkan penuaan dini dan keriput.
- Jantung: meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Efek samping nikotin membuat arteri menyempit, yang meningkatkan risiko serangan jantung.
- Paru-paru: merokok atau menggunakan vape akan membatasi kapasitas paru-paru dari waktu ke waktu. Selain itu, bisa menyebabkan penyakit seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di kemudian hari.