Tak Hanya Menkominfo, Wamenag dan PBNU Kompak Bela Ganjar Soal Azan TV
TIKTAK.ID – Tampilnya bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Maghrib di stasiun televisi swasta memicu kontroversi, bahkan dituding sedang memainkan politik identitas. Menanggapi hal itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyebut tayangan tersebut bukan bentuk politik identitas.
Menurut Gus Falah, praktik politik identitas berwujud penyerangan terhadap tokoh, kandidat, maupun kelompok dengan identitas suku, ras, gender, maupun agama tertentu.
“Politik identitas yang harus ditolak yaitu mengapitalisasi perbedaan ras, etnis, gender, maupun agama untuk tujuan politik tertentu,” ungkap Gus Falah, seperti dilansir Republika.id, Rabu (13/9/23).
Baca juga : Masuk Kandidat Bacawapres Ganjar Terkuat, Ridwan Kamil Malah Sambangi Prabowo
Anggota DPR itu menjelaskan bahwa dalam tayangan azan yang menampilkan Ganjar, tak ada serangan terhadap identitas tokoh atau kelompok lain.
“Jadi, tayangan tersebut bukan politik identitas,” tutur Gus Falah.
Kemudian Gus Falah mencontohkan, politik identitas sempat digunakan untuk menyerang Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 1999 silam. Saat itu, kata Gus Falah, muncul propaganda bahwa perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, dan propaganda itu menggunakan dalil-dalil agama sebagai pembenaran.
Baca juga : PAN Beri Bocoran Pengumuman Cawapres Prabowo Sebelum 10 Oktober 2023
“Inilah politik identitas, menyerang identitas, dalam hal ini gender orang lain dengan menjadikan agama sebagai pembenaran demi tujuan politik,” terang Gus Falah.
Sebelumnya, Ganjar juga dibela oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi hingga Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki soal kemunculannya dalam tayangan azan maghrib tersebut. Dia menganggap Ganjar tidak menyalahi aturan apa pun.
Budi Arie berpendapat sah-sah saja kemunculan bakal Capres dalam tayangan azan, sepanjang membawa kesejukan dalam kontestasi Pilpres.
Baca juga : PAN Persilakan Demokrat Usulkan AHY Jadi Cawapres Prabowo Jika Gabung KIM
“Bagus-bagus saja tuh, semua iklan atau produk kampanye yang membawa kedamaian dan kesejukan bagi masyarakat kan bagus,” ucap Budi Arie di Jakarta, Selasa (12/9/23).
Senada dengan Budi Arie, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki menilai tayangan azan yang menampilkan bakal Capres Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi tidak masuk kategori politik identitas. Dia menyebut azan itu hanya bagian dari syiar agama, sehingga kehadiran Ganjar tidak mencerminkan politik identitas.
“Kalau menurut saya, tidak (masuk politik identitas),” tegas Saiful.