
TIKTAK.ID – Tahun 2020 sepertinya merupakan tahun yang sangat berat bagi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (STRG). Pasalnya, hal itu tercermin dari laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III-2020 yang turun drastis.
Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (30/10/20), perusahaan investasi milik mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan pengusaha Edwin Soeryadjaya itu melaporkan pada periode 9 bulan 2020, laba bersihnya hanya Rp1,19 triliun. Angka tersebut turun sebesar 83% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan capaian laba bersih Rp7 triliun.
Diketahui anjloknya laba bersih itu akibat penurunan keuntungan bersih atas investasi, baik di saham maupun ekuitas lainnya. Tercatat keuntungan bersih investasi SRTG hanya Rp651,6 miliar, turun jauh ketimbang periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp5,8 triliun.
Baca juga : Makin Pede Dukung Mantu Jokowi, Fahri Hamzah Optimis Bobby Bikin Medan Mendunia
Kemudian untuk penghasilan dividen bunga dan investasi, juga hanya mencapai Rp658,9 miliar. Jumlah itu turun tajam dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp1,66 triliun.
Lebih lanjut, perusahaan juga mencatat hingga akhir September 2020 jumlah aset sebesar Rp27,35 triliun, naik dari posisi akhir 2019 sebesar Rp26,6 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas Rp3,5 triliun, atau turun dari akhir 2019 Rp3,8 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2020, Saratoga berinvestasi saham di sedikitnya tiga sektor, yaitu infrastruktur, Sumber Daya Alam (SDA) dan produk konsumen. Kerugian terbesar terdapat pada portofolio komoditas (SDA) dan infrastruktur, masing-masing senilai Rp3,07 triliun dan Rp2,52 triliun. Sementara kerugian investasi saham produk konsumen Rp483,21 miliar.
Baca juga : Din Syamsuddin Ungkap 3 Kerusakan Politik Indonesia, ‘Tunjuk Hidung’ Jokowi?
Per akhir Maret 2020, SRTG mempunyai sejumlah saham yang terdaftar pada bursa dalam negeri maupun luar negeri.
Halaman selanjutnya…