TIKTAK.ID – Tagar #GanjarNoErickYes menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (27/6/20). Tagar itu membawa pesan untuk mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk maju sebagai Calon Presiden pada 2024.
Namun tagar itu membenturkannya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kemunculan tagar tersebut untuk mengusung ajakan agar memilih Erick sebagai presiden di 2024 ketimbang Ganjar.
Ketika dimintai tanggapan soal trendingnya #GanjarNoErickYes itu, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga menyebutnya sebagai upaya pembusukan terhadap Erick Thohir.
Baca juga : Survei SPIN: Tanpa Andil PKS dan PA 212, Dukungan Kelompok Muslim untuk Prabowo di Pilpres 2024 Masih Tinggi
“Pembusukan lagi ini,” ujar Arya, seperti dilansir Kumparan.com, Sabtu (27/6/20).
Bukan kali ini saja Erick diisukan mencalonkan diri sebagai Capres 2024. Sebelumnya, di media sosial beredar video deretan kardus sembako bertumpuk di sebuah tempat yang bertulis Posko Kelurahan Warakas, Jakarta Utara, pada Selasa (28/4/20) pagi.
Pada sisi luar kardus, terdapat foto wajah Erick dengan tulisan “Erick for Presiden 2024”. Kemudian sembako itu juga bertuliskan untuk paket bantuan Covid-19, dan terdapat tulisan IMF alias “Indonesia Milenial Fest”.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Pemilihan Presiden Diundur 5 Tahun ke 2029
Erick pun membantah soal sembako dan Posko Erick Thohir For President 2024.
“Ini pembusukan, kalau ada yang bisa menunjukkan di mana poskonya, sangat membantu saya,” tegasnya.
Mengutip Merdeka.com, Juru Bicara MilenialFest Ashadi menyatakan MilenialFest tidak pernah melakukan jumpa pers terkait dukung-mendukung calon Presiden apalagi menjalankan aktivitas yang bentuknya politik praktis.
“Kami adalah sekumpulan anak muda, aktif sejak tahun 2017. Keinginan kami adalah membantu anak-anak muda lain menggali wawasan dan mendapat inspirasi, entah itu dari sesama anak muda, dari para tokoh sukses, termasuk dari kalangan Pemerintah,” terangnya dalam siaran pers, Selasa (28/4/20).
Baca juga : Benarkah PKS Tolak Setujui RUU HIP? Berikut Klarifikasinya
“Kami juga tidak pernah mendukung figur tertentu. Publik bisa mengecek, pada 2018, kami undang Pak Sandi sepanggung dengan Pak ET, hadir juga Pak Ridwan Kamil dan Pak Bahlil. Lalu 2019, kami hadirkan Pak Fahri Hamzah, Pak Anies, hingga Pak Bima Arya. Dari segi komposisi narasumber, kami berupaya selalu berimbang, yang jelas mereka yang jadi narasumber pada conference punya suatu hal inspirasional untuk dibagi,” imbuhnya.