TIKTAK.ID – Susi Susanti. Nama sederhana namun akrab di telinga jutaan orang Indonesia.
Perempuan pemilik nama ini, sejak masa mudanya hingga kini, harus diakui telah sukses menjadi sensasi bulutangkis bahkan sejak usia belia 14 tahun, hingga berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia dan hingga kini namanya tetap saja masih melegenda sebagai “Ratu Bulutangkis Indonesia”.
Mungkin tak banyak yang tahu bahwa bukan hanya karena tangan dingin pelatihnya, Liang Chiu Sia, namun juga karena didorong janji suci kepada ayahnya lah, yang membuat Susi sukses menuai pengakuan dunia dengan meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia pada saat itu.
Baca Juga: Barcelona Siap Korbankan Dua Pemain Demi Gaet Lautaro Martinez
Justru ketika negerinya terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi membuktikan kepada dunia bahwa kepahlawanan tak hanya bisa diukur dari tingginya prestasi, melainkan juga dari besarnya pengorbanan untuk Tanah Airnya. Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia dengan tinta emas pada masanya.
Itulah sekilas gambaran tentang sosok Susi Susanti dalam film “Susi Susanti: Love All”, yang resmi tayang di Tanah Air sejak 24 Oktober lalu. Sebuah film yang sukses memadukan 3 genre; biografi, olahraga, dan romansa, dalam satu kesatuan naratif yang ajeg tanpa adegan lebay sekadar bumbu tanpa makna, selain demi memperpanjang durasi saja.
Seperti dipaparkan @ridoarbain dari @seenema.id, film ini memotret napak tilas perjalanan karier perempuan bernama lengkap Lucia Francisca Susy Susanti itu sebagai atlet bulu tangkis yang paling dikenal di Indonesia, sekaligus kisah perjuangan panjang dan semangat pantang menyerahnya dalam meraih status WNI.
Bersambung ke halaman 2