
TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik, yakni mayoritas publik setuju Pemilu 2024 tetap digelar walaupun dalam keadaan pandemi Covid-19.
Hasil survei pada Desember 2021 tersebut untuk merespons pihak-pihak yang memanfaatkan hasil survei mengenai tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo untuk mendorong agenda perpanjangan masa jabatan presiden.
Hasil survei itu menyatakan sebanyak 67,2 persen responden memilih pergantian kepemimpinan nasional lewat Pemilu 2024 tetap dilaksanakan meski tengah pandemi. Kemudian 24,5 persen memilih Pemilu ditunda hingga 2027, dan 8,3 persen sisanya tidak menjawab.
Baca juga : Isu Pemilu 2024 Ditunda Mencuat, MUI: Fatwa Ulama Presiden Maksimal 2 Periode
“Hanya seperempat warga yang setuju Pemilu ditunda sampai 2027 dengan alasan pandemi atau pemulihan ekonomi,” cuit Burhanuddin melalui akun Twitter resminya @BurhanMuhtadi, seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu (27/2/22).
Lantas Burhan menegaskan, mayoritas responden tidak setuju jika masa jabatan Jokowi ditambah hingga 2027. Dia menyatakan bahwa hasil itu diketahui ketika survei memakai formulasi pertanyaan lain.
Burhan menjelaskan, responden menjawab kurang setuju masa jabatan Jokowi ditambah hingga 2027 sebesar 32,9 persen. Sedangkan respons yang menjawab tak setuju sama sekali sebesar 25,1 persen, dan yang menjawab sangat setuju dan setuju sebesar 35,5 persen.
Baca juga : Pengamat Beberkan Plus Minus jika Prabowo Jadi Deklarasi Capres Tahun ini
“Artinya, aspirasi sebagian elite yang menginginkan perpanjangan jabatan presiden hingga 2027 tidak sesuai dengan preferensi mayoritas warga,” terang Burhan.
Lebih lanjut, Burhan mengungkapkan data, kalau tidak semua responden yang puas atas kinerja Presiden Jokowi setuju perpanjangan masa jabatan sampai 2027.
Burhan mengklaim responden yang puas terhadap kinerja Jokowi, tapi memilih tak setuju perpanjangan masa jabatan presiden terdapat 49,2 persen. Sementara responden yang puas terhadap Jokowi dan menginginkan perpanjangan masa jabatan sebesar 44,9 persen responden.
Baca juga : Survei IPO Soal Kinerja Menteri Jokowi: Prabowo-Erick-Sandiaga Terbaik
“Bukan berarti mereka yang puas terhadap kinerja Jokowi, menginginkan masa jabatan ditambah. Itu adalah dua hal yang berbeda,” tutur Burhanuddin.
Burhan pun mengaku menyayangkan pihak-pihak yang memanfaatkan hasil survei lembaganya demi kepentingan memundurkan Pemilu 2024.
“Saya telah menerangkan panjang lebar soal hasil survei Indikator di media maupun dalam bentuk tulisan. Hal ini penting, lantaran ada sebagian pihak yang mengutip hasil survei kami secara tidak utuh,” ucapnya.