TIKTAK.ID – Kepuasan publik terhadap Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) diketahui mengalami peningkatan yang cukup pesat. Akan tetapi, kenaikan tingkat kepuasan tersebut ternyata tidak menjadi alasan publik untuk memilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat kembali di periode ketiga.
“Trennya naik, tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin,” ungkap Direktur Eksekutif Indopol Survey, Fauzin, melalui paparannya secara daring, Jumat (4/3/22), seperti dilansir Sindonews.com.
Fauzin menjelaskan, menurut hasil survei yang dilakukan pada akhir 2021, kenaikan tingkat kepuasan terdahap Pemerintahan Jokowi sekitar 12,85%. Dia melanjutkan, saat itu kepuasan sebesar 60,08% dan pada survei kali ini meningkat menjadi 72,93%.
Baca juga : Nasdem Nilai Wacana Penundaan Pemilu 2024 Bahayakan Presiden Jokowi, Maksudnya?
Kemudian Fauzin menyoroti isu wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang turut disangkutpautkan dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.
Fauzin mengatakan bahwa isu tersebut tidak memperoleh konfirmasi atas top of mind dari calon presiden yang diharapkan oleh publik.
“Di mana, Pak Jokowi ini berdasarkan hasil survei kami, angkanya hanya 5,28% respoden yang menghendaki untuk menjadi presiden kembali,” terang Fauzin.
Baca juga : Soal Keppres 1 Maret, Mahfud MD: Penentu Kebenaran Sejarah Bukan Fadli Zon
“Hal itu berarti tidak terlalu tinggi, bahkan bisa dikatakan rendah. Dengan demikian, isu ini masih merupakan isu elitis, dan bukan isu populis,” sambung Fauzin.
Sekadar informasi, survei tersebut digelar pada periode 18-25 Januari 2022 dengan melibatkan sebanyak 1.230 responden. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan cara multistage random sampling. Wawancara para responden digelar secara tatap muka, dan margin of error survei ±2,8% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Sebelumnya, wacana penundaan Pemilu 2024 pertama diutarakan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadali, pada Januari silam, dengan dalih perbaikan ekonomi. Dia pun merujuk pada survei yang menyatakan tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 70 persen.
Baca juga : Survei Capres 2024, Bagaimana Kans Prabowo, Anies dan Ganjar?
Bahlil juga mengklaim para pengusaha menginginkan Pemilu ditunda. Dia menjadikan stabilitas politik sebagai alasan untuk kembali menumbuhkan ekonomi yang babak belur akibat pandemi.
Setelah itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar ikut mengangkat wacana tersebut. Dia mengaku ada banyak pihak setuju dengan usulannya, demi mengantisipasi hilangnya momentum perbaikan ekonomi yang diharapkan terjadi setelah dihajar pandemi.