TIKTAK.ID – Lembaga survei Indo Barometer mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi menteri paling populer di jajaran kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menyebut pihaknya mengukur popularitas dengan pertanyaan terbuka. Ia mengatakan responden diminta menyebutkan satu nama menteri yang ada di benaknya (top of mind).
“Responden disuruh menyebutkan nama-nama yang dia kenal. Nama terbanyak Prabowo Subianto 18,4 persen, kemudian Sri Mulyani 10,6 persen, lalu pendatang baru yang lain Erick Thohir 8,2 persen,” ujar Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (16/2/20).
Baca juga: Prabowo Tak Mungkin Mau Jadikan Anies Cawapresnya di Pilpres 2024
Di posisi selanjutnya, terdapat nama Menko Polhukam Mahfud MD (7,9 persen), Mendikbud Nadiem Makarim (5,3 persen), Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan (5,2 persen), Mendagri Tito Karnavian (5 persen), Kepala KSP Moeldoko (3,2 persen), Menteri KKP Edhy Prabowo (2,5 persen), serta Seskab Pramono Anung (2,2 persen).
Tidak hanya itu, Indo Barometer juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap menteri. Hal itu dilakukan dengan cara meminta responden untuk menyebutkan nama menteri yang punya kinerja bagus.
Dalam kategori itu, Prabowo kembali menjadi nama teratas dengan angka 26,8 persen. Di bawahnya terdapat Sri Mulyani (13,9 persen), Erick Thohir (12,6 persen, Mahfud MD (7,3 persen), dan Nadiem Makarim (5,2 persen).
Baca juga: Kebetulan Bertemu, Ridwan Kamil Tiba-tiba Minta Maaf ke Prabowo, Ada Apa?
Qodari berpendapat popularitas tinggi yang dimiliki Prabowo tak terlepas dari rekam jejak sebagai bekas calon presiden selama dua kali. Ia menilai angka-angka ini menjadi modal Prabowo untuk karier politik ke depan.
“Jadi kalau melihat data ini, bisa saya katakan keputusan Pak Prabowo untuk masuk kabinet adalah keputusan yang tepat,” ucap Qodari. Ia melanjutkan, panggung politik Prabowo akan terus bertahan sampai 2024.
Indo Barometer melakukan survei tersebut pada 9-15 Januari 2020. Survei dilakukan terhadap sebanyak 1.200 orang responden dengan menggunakan multistage random sampling. Tingkat kesalahan (margin of error) mencapai angka 3,5 persen.