
TIKTAK.ID – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku bahwa dirinya tidak mempersoalkan berbagi fasilitas rumah sakit di kawasan perbatasan. Sultan menyampaikan hal itu untuk merespons ajakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang mengharapkan kerja sama rumah sakit untuk penanganan pasien virus Corona (Covid-19) di wilayah perbatasan.
“Bisa saja, namun juga perlu dipertimbangkan Jogja (DIY) kan juga (kasus Covid-19) naik,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Sultan mengatakan sah-sah saja saling menopang antar-rumah sakit atau berbagi ketersediaan tempat tidur. Ia menyebut hal itu tergantung situasi perkembangan kasus Covid-19 di masing-masing daerah.
Baca juga : Anies Baswedan: Malam ini Lakukan Operasi Pendisiplinan tanpa Kompromi!
Sekadar informasi, berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Yogyakarta per 17 Juni 2021 petang telah mencapai 73,90 persen untuk kategori non-critical dan critical.
“Berbagi memang enggak ada masalah, tapi kan juga harus diperhitungkan. Nanti kita dipenuhi dari tempat lain, tapi kalau kita (kasus) naik terus nanti ditaruh di mana?” tutur Sultan.
Sebelumnya, Ganjar sempat menyampaikan niatnya berkomunikasi dengan Sultan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengenai laporan banyaknya pasien dari DIY dan Jawa Timur yang dirawat di Wonogiri.
Baca juga : Soal JokPro 2024 Serukan Presiden 3 Periode, Relawan Jokowi: Bukan Bagian dari Kita
Kemudian Ganjar meminta pihak rumah sakit agar tetap melayani pasien yang datang tanpa melihat KTP. Meski begitu, politikus PDIP tersebut menyatakan segera melakukan komunikasi dengan Sultan dan Khofifah, demi menindaklanjuti penanganan pasien Covid-19 di perbatasan Wonogiri-Wonosari dan Wonogiri-Pacitan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengklaim masih belum menerima laporan akan adanya pasien dari wilayahnya yang menyeberang ke Wonogiri, Jawa Tengah untuk mendapatkan penanganan.
“Saya masih belum mendengar itu. Namun dalam penanganan pasien mestinya tidak berbatas alamat, jadi sama saja di DIY juga ada merawat masyarakat Jateng,” terang Dewi melalui pesan singkat.
Baca juga : Lewat Petisi, Ratusan Orang Desak Jokowi Lockdown Indonesia
Lebih lanjut, Dewi membenarkan kasus Covid-19 di Bumi Handayani sedang tinggi-tingginya. Ia memaparkan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan dari 93 unit hanya tersisa 18 tempat tidur.
Adapun jika pasien asal Gunungkidul membuat sesak atau mengurangi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit milik provinsi atau kabupaten tetangga, maka pihaknya pun bersiap untuk menambah kapasitas tempat tidur sebagai antisipasi.