TIKTAK.ID – Perdana Menteri Sudan, Abdallah Hamdok mengatakan tak ingin upaya untuk menghapus negaranya dari daftar “Negara Sponsor Teroris” Amerika yang menghalangi akses pendanaan asing untuk ekonomi negara dikaitkan dengan normalisasi dengan Israel, tulis Al Jazeera.
Sebuah sumber mengatakan pada minggu ini bahwa pejabat Amerika mengindikasikan dalam pembicaraan dengan delegasi Sudan mereka ingin Khartoum mengikuti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Penunjukan Sudan sebagai “Negara Sponsor Terorisme” sudah ada sejak penguasa yang digulingkan, Omar al-Bashir, dan mempersulit Pemerintah transisi barunya untuk mengakses keringanan utang yang sangat dibutuhkan dan pembiayaan luar negeri.
Hamdok mengatakan Sudan telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo selama kunjungan bulan lalu bahwa perlu memisahkan penghapusan dari “Daftar Teroris” oleh Amerika dari normalisasi hubungan dengan Israel.
“Topik ini [hubungan dengan Israel] membutuhkan diskusi mendalam tentang masyarakat,” katanya dalam konferensi di Khartoum untuk membahas reformasi ekonomi, Sabtu (26/9/20).
Inflasi Sudan yang melonjak dan mata uang yang anjlok telah menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan transisi Hamdok, yang memerintah bersama militer sejak penggulingan al-Bashir.
Sudan mulai dimasukkan ke dalam “Daftar Teroris” bagi Amerika pada 1993 karena Amerika percaya bahwa Pemerintah al-Bashir mendukung kelompok bersenjata.
Tetapi banyak orang di Sudan menganggap label “teroris” itu sudah tidak layak sejak al-Bashir digulingkan tahun lalu dan Sudan telah lama bekerja sama dengan Amerika dalam soal kontraterorisme.
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri menolak berkomentar ketika ditanya tentang status negosiasi.
Sebelumnya, Kepala Dewan Kedaulatan Sudan, Abdel Fattah Al-Burhan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan mendadak di Uganda awal tahun ini. Namun membuka hubungan itu sensitif, karena Sudan adalah musuh setia Israel di bawah al-Bashir.
Burhan, yang baru-baru ini mengunjungi UEA, mengatakan dia telah berdiskusi dengan pejabat Amerika beberapa masalah selama kunjungan tersebut, termasuk soal “perdamaian dengan Israel”.
Selanjutnya, utusan Amerika untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kelly Craft mengatakan pada Rabu lalu bahwa negara Arab lainnya akan mengikuti jejak UEA dan Bahrain serta menormalisasi hubungannya dengan Israel dalam dua hari ke depan.
Laporan berita telah mengungkapkan bahwa Sudan telah meminta dihapus dari daftar “Negara Sponsor Terorisme” dan Amerika meminta imbalan untuk normalisasi hubungan dengan Israel.
Namun, beberapa anggota koalisi yang berkuasa di Sudan, termasuk Umma dan Partai Komunis, sangat menentang normalisasi hubungan dengan Israel.