TIKTAK.ID – Banjir di Kudus, Jawa Tengah sudah tiga pekan belum sepenuhnya surut. Banjir masih merendam di 10 desa di tiga kecamatan.
“Update terbaru (banjir) masih menggenangi 10 desa di tiga kecamatan. Intensitas banjir menurun 15 sentimeter sampai 20 sentimeter,” kata Kepala BPBD Kudus, Budi Waluyo, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (22/2/21) pagi.
Budi mengatakan untuk intensitas banjir mulai berangsur surut. Ketinggian air di 10 desa tersebut menurun. Ketinggian saat ini kata dia mulai 10 sentimeter sampai 75 sentimeter di permukiman warga.
“Seperti di Kecamatan Jati, masih melimpas di tiga desa, Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Banjir berdampak pada 4.675 jiwa. Banjir ketinggian di permukiman 10 sentimeter sampai 75 sentimeter,” terang dia.
Berikutnya di Kecamatan Undaan ada empat desa terdampak banjir meliputi Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan Lor. Banjir menggenangi di permukiman warga 10 sentimeter sampai 40 sentimeter.
“Ada 5.378 jiwa terdampak banjir, adapun untuk Intensitas air menurun 20 sentimeter,” ucap dia.
Baca juga : Sewot ke Anies Terbukti Salah Alamat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diduga Linglung Berat
Lalu di Kecamatan Mejobo ada tiga desa, Kirig, Payaman, dan Gulang. Banjir menggenangi 990 jiwa. Ketinggian banjir di permukiman 10 sentimeter sampai 30 sentimeter. Intensitas menurun 20 sentimeter.
“Total warga terdampak ada 11.043 jiwa. Sedangkan ada warga yang masih bertahan di pengungsian sebanyak 513 jiwa,” ungkap Budi.
Menanggapi hal ini, selain berempati kepada sesama warga yang terdampak banjir, warganet pun ramai adu komentar. Pasalnya, sedikit media yang memberitakan musibah banjir jika peristiwa itu terjadi di luar Jakarta. Sementara jika banjir terjadi di Ibu Kota meski hanya sebentar, sudah membuat semua gempar dan saling berebut komentar.
Baca juga : Eks Petinggi Demokrat: Justru SBY yang Kudeta Partai dari Pendirinya
Halaman selanjutnya…